Kamis 06 Sep 2018 10:50 WIB

In House Training Jaring Tim Olimpiade Internasional

Ada 3 event internasional yang akan diikuti KPM

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar program In House Training, (31/8) sampai (2/9).
Foto: kpm
Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar program In House Training, (31/8) sampai (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar program In House Training, (31/8) sampai (2/9). Terdapat dua bidang mata pelajaran yang menjadi fokus pendalaman, yakni matematika dan IPA.

Kegiatan yang bertajuk Math In House Training (MIHT) dan Science In House TRAINING (SIHT) diikuti sebanyak 37 peserta dengan rincian 26 peserta MIHT dan 11 peserta SIHT. Keberhasilan KPM dalam membina dan menggelar kompetisi internasional menjadi daya tarik bagi para peserta.

Terlebih, ada 3 event internasional yang akan diikuti KPM, salah satunya Challenge for Future Mathematicians yang akan digelar pada tanggal 27-30 Oktober 2018. KPM bertindak sebagai tuan rumah.

photo
Klinik Pendidikan MIPA (KPM) menggelar program In House Training, (31/8) sampai (2/9).

KPM tidak hanya fokus membina sisi akademik saja, lewat MIHT dan SIHT, KPM berupaya menumbuhkembangkan pembentukan sikap dan kemandirian yang baik pada diri anak. Lewat kegiatan yang dirancang sistematis, selain mendapatkan bibit unggul yang terampil dalam bidang MIPA, KPM juga mendapatkan bibit unggul dengan perilaku/akhlak yang baik. Hal ini selaras dengan konsep cara berpikir suprarasional.

Penanggung jawab bidang sains, Ina Ana Khoeriyah mengaku event ini banyak diikuti peserta baru dari berbagai daerah. “Metode Nalaria Realistik menjadi pilihan terbaru bagi anak-anak untuk belajar MIPA. Alhamdulillah para peserta mengaku merasa terbantu ketika belajar dengan metode MNR,” ungkapnya.

Ina berpesan bahwa matematika dan sains merupakan dua sisi yang tak terpisahkan. Para peserta diharapkan tidak cepat berpuas diri dengan ilmu yang telah didapat. Jika tidak diasah kembali, pembinaan sebanyak apa pun tidak akan berdampak. Oleh karena itu, teruslah mengembangkan diri. Konsistenlah membaca, berlatih, dan melakukan eksperimen/eksplorasi sederhana.

Gelaran MIHT dan SIHT yang digelar selama 3 hari 2 malam meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, tak terkecuali para orang tua. Salah seorang peserta, Farica Lutfiah Nur Annisa (12) mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. Pelajar asal SDIT Buah Hati 1 Jakarta ini mengatakan sangat terkesan dengan gelaran MIHT dan SIHT.

“Senang sekali, dapat teman baru, ilmu baru dan pelatihnya juga asyik,” ujar pelajar yang bercita -cita ingin menjadi desainer dan arsitek ini.

Event ini juga berhasil mendatangkan peserta baru dari berbagai daerah selain Jabodetabek, di antaranya: Yogyakarta, Pekanbaru, Makassar, Tuban, dan Bandung. Tak hanya peserta saja yang menikmati acara ini. Salah satu orang tua siswa, Ibu Candra, turut mengapresiasi langkah ini.

“Anak-anak terlihat belajar mandiri, berinteraksi sosial dengan teman, dan belajar bersama. Hal ini yang belum saya temukan, dimana semua aspek tersaji didalam satu event kegiatan. Akhirnya, wawasan anak pun semakin terbuka lebar," ujar Ibunda Daniel Agastia, pelajar SD Olifan School Yogyakarta ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement