Rabu 05 Sep 2018 02:20 WIB

Jepang Lakukan Tes Mini 'Elevator Ruang Angkasa'

Perpindahan pergerakan kotak elevator akan dipantau dengan kamera yang ada di satelit

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).
Foto: AFP
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim di Jepang sedang mengembangkan elevator ruang angkasa. Elevator ruang angkasa ini akan diuji pertama kalinya pada bulan ini.

Perlengkapan pengujian elevator akan dilakukan Roket H-2B Jepang pekan depan. Peralatan pengujian, dibuat oleh peneliti dari Universitas Shizouka, yang akan mengemudi roket H-2B yang diluncurkan oleh agen luar angkasa Jepang yang berada di tenggara pulau Taneghashima pekan depan.

Di dalam pengujian terdapat miniatur elevator yang berdiri di dalam kotak yang  berukuran panjang enam sentimeter (2.4 inci), lebar 3 sentimeter dan tinggi 3 sentimeter.

Bila semua berjalan dengan baik, hal tersebut akan memungkinkan pembuktian konsep memindahkan kabel berukuran 10 meter ke luar angkasa di antara satelit mini yang tetap terikat.

Elevator mini akan berjalan melalui kabel yang berasal dari penyimpanan di salah satu satelit. "Ini akan menjadi percobaan pertama untuk menguji perpindahan elevator ke luar angkasa," kata juru bicara menyatakan kepada AFP, Selasa (4/9).

Perpindahan pergerakan kotak elevator akan dipantau dengan kamera yang ada di satelit-satelit. Hal ini masih jauh dari tujuan proyek ini, yang ingin membangun elevator ruang angkasa.

Kontraktor Jepang Obayashi, yang berkolaborasi dengan universitas Shizouka, juga melakukan percobaan lain untuk membuat elevator ruang angkasa yang bisa digunakan untuk wisata luar angkasa pada tahun 2050. Perusahaan menyatakan elevator dapat menggunakan teknologi tabung nano karbon, yang 20 kali lebih kuat dibandingkan baja, untuk membangun lift dengan panjang 96 ribu kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement