Rabu 29 Aug 2018 14:29 WIB

Ilmuwan Temukan Alasan Bakteri Kolera Bertahan Hidup di Air

Bakteri kolera membonceng dan bersembunyi dalam tubuh inang.

Bakteri kolera.
Foto: Prezi
Bakteri kolera.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Ilmuwan Swiss telah menemukan mekanisme yang membantu bakteri kolera selamat dari predator pemangsa di lingkungan air. Temuan tersebut mungkin memberi sumbangan dalam perang melawan wabah itu pada manusia.

Vibrio cholerae yang menyebabkan penyakit kolera, adalah spesies bakteri yang biasa ditemukan di lingkungan air, seperti samudra, kolam dan sungai. Bakteri tersebut memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup, tumbuh dan menyebarkan penyakit kepada manusia.

Di dalam lingkungan hidupnya, bakteri tersebut harus mempertahankan dirinya dari pemangsa protozoa, seperti Amoeba. Bagaimana bakteri kolera melakukan hal ini?

Salah satu cara bakteri patogen itu mempertahankan dirinya dari Amoeba melibatkan 'tindakan membonceng' dan bersembunyi di dalam Amoeba. Segera setelah berada di sana, bakteri tersebut melawan pencernaan dan membuat ceruk tiruan di dalam organ pengatur si inang yakni Amoeba. Organel pengatur itu penting buat Amoeba untuk menyeimbangkan tekanan air di dalam tubuhnya dengan tekanan yang berasal dari lingkungan.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature Communications, para peneliti di Swiss Federal Institute of Technology Lausanne (EPFL) dan mitra mereka telah menguraikan mekanisme molekular yang digunakan oleh V. cholerae untuk mengkolonialisasi amuba.

Semua itu memperlihakan bahwa patogen menggunakan pola khusus yang memungkinkannya mempertahankan ceruk tiruannya di dalam Amoeba dan akhirnya meloloskan diri dari inang yang menyerah. Studi tersebut menyatakan lingkungan air menyediakan lahan pelatihan buat V. cholerae dan penyesuaian ke arah predator amuba mungkin telah memberi sumbangan bagi kemunculan V. cholerae sebagai patogen utama manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement