Rabu 29 Aug 2018 11:58 WIB

Peneliti Ungkap Perjalanan Benih Lintasi Samudra

Perjalanan benih memainkan peran dalam penyebaran geografis tanaman.

Tanaman dari keluarga jelatang (Urticaceae).
Foto: Wikipedia
Tanaman dari keluarga jelatang (Urticaceae).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penelitian belum lama ini di Cina telah mengurai misteri mengenai penyebaran jarak jauh benih tanah sampai melintasi samudra, kondisi yang memainkan peran dalam penyebaran geografis tanaman.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Kunming Institute of Botanya di bawah Akademi Sains Cina, menggunakan keluarga jelatang (Urticaceae) sebagai pusat kajian mereka. Jelatang adalah salah satu tanaman yang tersebar paling luas di dunia.

Dengan menggunakan pendekatan banyak disipilin dan menyusuri data biografik serta oceanografik, tim itu mengungkap bagaimana benih tanaman dalam negeri melakukan perjalanan menyeberangi samudra. Penelitian tersebut memperlihatkan keluarga jelatang berasal dari Eropa-Asia sekitar 69 juta tahun lalu dan telah melakukan sedikitnya 92 perjalanan jarak jauh.

Bagaimana benih tanaman itu melakukan perjalanan dari Eurasia ke seluruh dunia? Peneliti Wu Zengyuan mengatakan banyak benih dari keluarga jelatang dapat mengambang di air laut selama lebih dari 220 hari dan sebagian bisa bertahan setelah 10 bulan tenggelam di air laut.

"Analisis simulasi arus samudra juga memperlihatkan beni itu menyeberangi samudra dengan bantuan arus," kata Wu.

Para peneliti menyimpulkan dalam sejarah evolusi keluarga jelatang, benih tersebut tampaknya diangkut ke samudra melalui sungai di daratan dan kemudian dibawa arus samudra ke bagian lain samudra. Akhirnya, benih itu dapat mendarat di pantai karena peristiwa cuaca ekstrem seperti tsunami.

Penelitian tersebut menyediakan rujukan bagi penyebaran geografis kelompok biologi lain yang tersebar luas. Studi itu disiarkan di jurnal Ecology Letters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement