Rabu 22 Aug 2018 10:46 WIB

Mengapa Seseorang Mudah Pesimistis?

Hewan yang dirangsang bagian nukleus kaudatusnya cenderung bersikap negatif.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Memindai otak/ilustrasi
Memindai otak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengidentifikasi wilayah di otak yang menghasilkan suasana hati pesimistis, sehingga berujung pada gangguan kecemasan dan depresi. Bagian otak tersebut disebut nukleus kaudatus yang mengambil keputusan berdasarkan emosi, sehingga cenderung membuat seseorang membuat keputusan negatif.

Nukleus kaudatus terhubung dengan sistem limbik yang mengatur suasana hati, kemudian mengirim pesan ke area motorik otak dan daerah penghasil dopamin. Studi ini menunjukkan hewan-hewan yang dirangsang bagian nukleus kaudatusnya cenderung bersikap negatif.

"Kami merasa bagian ini menentukan kecemasan dan depresi, atau campuran dari keduanya," kata profesor di MIT, Ann Graybiel, dilansir dari Mid Day, Rabu (22/8).

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Neuron ini untuk melihat apakah peneliti bisa mereproduksi efek yang sering terlihat pada penderita depresi dan gangguan obsesif kompulsif lainnya. Tim menstimulasi nukleus kaudatus dengan arus listrik bertegangan kecil kepada hewan. Caranya, hewan diberikan minuman kesukaan mereka, namun dengan segera peneliti memberi embusan tidak nyaman ke wajah hewan tersebut.

Hasil menunjukkan hewan mulai menolak dan mendevaluasi minuman yang di waktu awal sangat mereka inginkan. Mereka menunjukkan perilaku tidak senang dan menjauh.

Para peneliti juga menemukan aktivitas gelombang otak di nukleus kaudatus yang berubah ketika pola pengambilan keputusan mereka berubah. Graybiel mengatakan ada banyak sirkuit di otak yang terlibat untuk perubahan perilaku ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement