Kamis 09 Aug 2018 14:00 WIB

Indonesia Raih 4 Perunggu pada Ajang CSMO 2018 di Cina

CSMO merupakan salah satu kompetisi matematika tersulit.

Tim KPM yang mewakili Indonesia di ajang CSMO..
Foto: klinik pendidikan mipa
Tim KPM yang mewakili Indonesia di ajang CSMO..

REPUBLIKA.CO.ID, FUJIAN -- Tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi China Southeast Mathematical Olympiad (CSMO) kembali mendulang prestasi yang membanggakan. Ajang bergengsi yang digelar tahunan di Negeri Tirai Bambu ini diikuti oleh 607 peserta dari beberapa negara di antaranya Cina, Macau, Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Para peserta yang mengikuti kompetisi ini merupakan siswa terbaik dari sekolah-sekolah top yang ada di sekitar Cina. Ajang CSMO tahun ini diselenggarakan di kota Jinjiang Fujian tepatnya di YangZheng Middle School. Hasil yang didapatkan oleh tim CSMO tahun ini adalah 4 buah Third Prize (medali perunggu).

Tim KPM yang mewakili Indonesia terdiri dari empat siswa terpilih, yaitu Gabriela Erin Mariangel siswa kelas 10 SMAK 1 Jakarta, Valentio Iverson siswa kelas 10 SMA 1, Soetomo Medan, Muhammad Surya Siddiq siswa kelas 11 MAN 2 Malang, dan Muhammad Abdurrahman Basah, siswa kelas 11 SMAN 1 Depok. Mereka dibina oleh KPM dan dibekali dengan persiapan materi secara intensif. Selain itu, mereka juga diberi penguatan mental serta spiritual dalam pembinaan yang dilakukan di Rukun Darmawan Park.

Salah seorang peserta, M. Surya Siddiq atau biasa disapa Siddiq mengungkapkan tentang kesannya selama karantina dan persiapan lomba. "Persiapan yang kami lakukan dalam menghadapi lomba CSMO tahun ini adalah dengan memperbanyak latihan soal serta diskusi soal-soal dari berbagai kompetisi luar negeri. Suasana di tempat karantina juga sangat nyaman. Jumlah peserta yang hanya berempat membuat kami jadi lebih kompak dan solid dalam membahas soal-soal di setiap sesi belajar" kata dia.

photo
Gabriela Erin Mariangel siswa kelas 10 SMAK 1 Jakarta, Valentio Iverson siswa kelas 10 SMA 1, Soetomo Medan, Muhammad Surya Siddiq siswa kelas 11 MAN 2 Malang, dan Muhammad Abdurrahman Basah, siswa kelas 11 SMAN 1 Depok.

Senada dengan Siddiq, salah seorang peraih perunggu pada ajang CSMO ini, Valentio Iverson atau biasa disapa Valen mengungkapkan tentang pengalaman dan kesannya mengikuti event CSMO. Menurut dia, lomba CSMO merupakan salah satu lomba tersulit yang pernah dia ikuti. Soal-soalnya sangat susah. Pesertanya juga hebat-hebat.

"Awalnya saya dan teman-teman tidak begitu yakin dengan hasil yang bisa kami peroleh. Tapi, berkat upaya yang telah kami lakukan selama pembinaan dan juga dorongan semangat dari para pengajar, kami dapat menyelesaikan dan meraih hasil pada lomba CSMO tahun ini. Saya sangat bersyukur" tutur siswa yang juga meraih medali emas pada event ITMO tahun lalu mewakili Indonesia.

Adapun Team Leader Indonesia pada ajang CSMO tahun 2018, Ryky Tunggal Saputra Aji. Dia memaparkan tentang persiapan serta hasil yang didapat oleh tim Indonesia. Empat orang siswa ini merupakan siswa-siswi yang telah mendapatkan pengalaman mengikuti lomba bersama KPM. Dengan pengalaman itu, dia menilai anak-anak bisa cukup kompak pada setiap sesi pembelajaran.

"Mereka juga memiliki sikap dan kemandirian yang baik, yang nantinya akan menjadi bekal berharga bagi mereka di masa mendatang. Hasil yang dicapai juga cukup menggembirakan mengingat dua antaranya baru kelas 10. Dengan terus berusaha, mereka akan menjadi pribadi yang cerdas dan juga berkepribadian baik," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement