Senin 06 Aug 2018 19:21 WIB

945 BTS Terdampak Gempa Lombok

Operator memobilisasi genset dan baterai cadangan agar BTS dapat dipakai lagi.

Rep: inas widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mencari barang berharga miliknya di antara reruntuhan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Warga mencari barang berharga miliknya di antara reruntuhan rumahnya yang rusak akibat gempa bumi, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa di lombok menyebabkan kerusakan bangunan dan berbagai infrastruktur termasuk infrastruktur telekomunikasi. Hasil pantauan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Wilayah NTB menunjukkan terdapat 945 titik Base Transceiver Station (BTS) atau infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel 2G, 3G, dan 4G yang terdampak gempa Ahad (5/8).

Meskipun demikian, saat ini operator telekomunikasi sedang memobilisasi genset dan baterai cadangan agar BTS dapat digunakan kembali. Selain itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyediakan tambahan akses internet melalui jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dengan kapasistas 1 megabyte untuk kebutuhan penanganan bencana.

"Setelah empat unit terpasang di Posko Pengungsian Madayin, Sembalun, Bayan dan Sambik Elen. Kini ditambahkan di Kantor Bupati Lombok Utara, Desa Pamenabg, Dusun Mentareng, Kantor Gubernur dan RSUD Mataram," kata Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, Senin (6/8).

Menteri Kominfo, Rudiantara secara khusus telah meminta Tim Kementerian Kominfo di pusat maupun di wilayah NTB untuk terus melakukan koordinasi dengan operator komunikasi. Kemenkominfo juga menyediakan media center untuk kebutuhan pekerja media yang akan bergabung dengan Posko Penanggulangan Bencana di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB.

Gempa bumi terjadi pada hari Ahad (5/8) pukul 18:46:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37 derajat LS  dan 116,48 derajat BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban tewas sebanyak 91 orang dan 209 korban luka-luka. Saat ini, proses evakuasi masih berlangsung dan diperkirakan ada korban yang masih belum ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement