REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Starbucks bekerja sama dengan Alibaba dalam melayani pesan antar kopi di Cina. Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendulang kembali bisnis Starbucks di Cina yang sempat menurun. Pada kuartal ke tiga tahun ini, pertumbuhan bisnis kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tersebut di Cina tidak berjalan baik.
Dilansir melalui TechCrunch, Starbucks merosot dari segi pendapatan karena harus bersaing dengan banyak kedai kopi lain. Bahkan keberadaannya tergeser oleh startup kopi Luckin Coffee yang kini bernilai miliaran dolar AS. Luckin yang baru berusia satu tahun tersebut berhasil mengumpulkan funding hingga 200 juta dolar AS.
Luckin Coffee kini sudah memiliki sekitar 660 gerai di seluruh Cina. Keberhasilan Luckin tak lepas dari teknologi. Kedai kopi tersebut menggunakan ponsel, baik untuk pemesanan, pembayaran, dan pengiriman. Bahkan Luckin memberikan diskon besar bagi para pelanggan pertama.
Pertumbuhan Luckin membuat Starbucks harus gigit jari. Itu sebabnya Starbucks mengambil langkah dengan menggandeng Alibaba. Kemitraan keduanya cukup luas, mulai dari pengiriman, toko virtual, serta melakukan kolaborasi antar toko. Kerja sama tersebut membuat keduanya seperti menciptakan ritel baru.
Layanan baru tersebut membuat pelanggan bisa melakukan pemesanan tanpa harus datang ke toko. Kerja sama keduanya akan dimulai September mendatang di Beijing dan Shanghai. Layanan akan diperluas hingga ke 30 kota dan lebih dari 2 ribu gerai sampai akhir tahun ini. Starbucks juga membangun aplikasinya di dalam ecommerce Alibaba.
Berita soal rencana kerja sama ini sudah terdengar semenjak akhir Agustus kemarin. Reuters melaporkan langkah kerja sama bisnis tersebut dilakukan sesuai dengan arahan mantan Pemimpin Eksekutif Starbucks Howard Schultz. Ketika itu, Schultz memberikan saran agar Starbucks dapat menggandeng Alibaba untuk layanan pesan antar.
Seorang analis untuk Wiliam Blair, Sharon Zackfia menilai, kemitraan tersebut menjadi solusi bagi Starbucks dalam meningatkan penjualan, terutama dalam menyasar layanan pesar antar yang cepat.
"Ini akan menjadi langkah pertama yang penting, apalagi ini merupakan layanan pesan antar yang cepat yakni dengan menggunakan pemesanan melalui telepon seluler yang belum ada di Cina," ujar Zackfia.