REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Industri di Amerika Serikat (AS) mencatatkan langkah baru dalam memepersiapkan teknologi 5G. Nokia dan operator telepon asal AS, T-Mobile baru saja meneken perjanjian kerja sama penyediaan 5G pada Senin (30/7) waktu setempat.
Kontrak senilai 3,5 miliar dolar AS ini disebut sebagai kerja sama terbesar yang pernah ada dalam pengembangan 5G. Dengan keberadaan 5G, Nokia dan T-Mobile akan membangun, menguji coba, dan merilis generasi baru layanan jaringan 5G.
Teknologi generasi kelima menjanjikan kecepatan yang lebih ciamik daripada generasi sebelumnya. Karena itu, hadirnya 5G akan semakin memfasilitasi teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Terwujudnya smart city yang lebih baik, beroperasinya kendaraan swakemudi, monitoring pada layanan medis, dan otomasi industri adalah segelintir contoh manfaat dari kehadiran 5G. Semua itu membutuhkan konektivitas dengan latensi rendah yang belum bisa dipenuhi pendahulu 5G.
Dilansir dari situs T-Mobile, Nokia akan menyediakan kebutuhan menyeluruh 5G. Mulai dari teknologi, perangkat lunak, dan layanan portofolio. Nokia juga akan membantu T-Mobile membangun jaringan di spektrum 600 MHz dan gelombang 28 GHz.
"Setiap dolar yang kita keluarkan adalah dolar 5G. Kerja sama kami dengan Nokia menekankan investasi untuk mewujudkan agar jaringan 5G bisa dijangkau semua pelanggan di negara ini," ungkap Neville Ray, Chief Technology Officer T-Mobile.
"Nokia dan T-Mobile akan mengembangkan layanan 5G di seluruh wilayah AS. Kami sudah menciptakan beberapa capaian teknologi baru. Ini adalah momen bagi perusahaan untuk merealisasikan 5G menjadi layanan komersil," ungkap Ashish Chowdhary, Chief Customer Operations Officer Nokia.