REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mengklaim, gigi bisa dibuat putih cemerlang tanpa merusaknya. Penelitian telah mengungkapkan bahan kimia baru yang digunakan untuk memutihkan gigi yang dapat menghindari efek dari hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida, yang juga digunakan untuk memutihkan rambut adalah perawatan pemutihan gigi yang umum, tetapi dapat membuatnya lebih sensitif. Sekarang sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Chemical Society menyarankan penggunaan bentuk titanium dioksida kimia yang dimodifikasi dapat menjadi pemutih gigi yang efektif dan aman.
Titanium dioksida digunakan di seluruh dunia untuk memutihkan plastik, kertas, cat, pil dan pasta gigi. Ini juga digunakan dalam riasan untuk mencerahkan warna kulit. Seorang dokter gigi senior menyebut penelitian itu berpotensi menggairahkan, dan mengatakan bahan tersebut bisa menghindari beberapa efek samping hidrogen peroksida.
"Ini adalah penelitian menarik tentang teknik baru yang digunakan untuk memutihkan nanopartikel titanium dioksida dimodifikasi dengan polydopamine," kata Dr Richard Marques, dokter gigi di Wimpole Street Dental di London, dilansir dari laman Daily Mail, Senin (23/7).
Dalam percobaan untuk memeriksa apakah titanium dioksida dapat bekerja dalam teori, para ilmuwan menggabungkan bahan kimia dengan lem alami yang disebut polydopamine. Mereka mengatakan bahan kimia gabungan dapat diterapkan pada gigi kemudian diaktifkan di bawah cahaya biru dengan cara yang sama seperti hidrogen peroksida saat ini.
Dalam penelitian tersebut mereka menemukan, lebih dari empat jam, zat kimia memiliki kemampuan memutihkan yang sama dengan hidrogen peroksida dan tidak merusak gigi sama sekali. "Ini bisa menghentikan efek samping hidrogen peroksida. Ini berpotensi menarik dan dapat menghentikan beberapa efek samping dari hidrogen peroksida. Namun, hidrogen peroksida masih merupakan pilihan pemutih," kata dia.
Ia mengatakan, lebih banyak penelitian perlu dilakukan sebelum ini dapat digunakan dalam praktik. Itu juga harus diatur oleh pihak berwenang agar dapat digunakan di klinik.
Adapun gigi menjadi berubah warna seiring waktu karena noda dari makanan dan minuman, terutama yang memiliki warna kuat seperti anggur merah, kopi, dan teh. Warna-warna dari makanan dan minuman, yang jarang putih seperti orang-orang inginkan pada gigi mereka, diserap oleh molekul pigmen di gigi.