REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti yang menyelidiki perbedaan antara kelompok orang di Amerika Serikat memiliki pengamatan yang menarik. Berdasarkan penelitian, warga yang memiliki perangkat iOS menjadi indikator terbaik bahwa seseorang berada di salah satu daftar pendapatan teratas.
Mereka mencoba untuk mengetahui apakah kaya dan miskin, kulit putih dan minoritas, pria dan wanita memiliki lebih sedikit kesamaan daripada yang mereka lakukan di masa lalu. Mempelajari produk yang mereka beli adalah bagian dari proses ini. "Mengetahui apakah seseorang memiliki iPad di tahun 2016 memungkinkan kita untuk menebak dengan benar apakah orang tersebut berada di bagian atas atau bawah penghasilannya. Sepanjang tahun dalam data kami, tidak ada merek individu yang dapat diprediksi berpenghasilan tinggi seperti memiliki iPhone Apple pada tahun 2016," tulis Marianne Bertrand dan Emir Kamenica dari University of Chicago Booth School of Business, dilansir dari laman Cultofmac, Senin (9/7).
Para peneliti mencari perbedaan budaya antara tingkat ekonomi yang berbeda. "Kami tentu saja mengakui bahwa beberapa perbedaan dalam perilaku konsumen antara si kaya dan si miskin mencerminkan perbedaan dalam anggaran daripada perbedaan dalam apa pun yang kita sebut budaya," katanya.
Hal itu tidak biasa untuk sesuatu semahal smartphone untuk menjadi indikator utama. Bertrand dan Emir Kamenica menyebutkan, merek yang paling prediktif dari pendapatan teratas pada 1992 adalah Gray Poupon Dijon yaitu produk rempah-rempah dalam kemasan. Pada 2004, merek yang paling menunjukkan orang kaya adalah Land O'Lakes butter.