Sabtu 07 Jul 2018 17:53 WIB

Tim Olimpiade Matematika Sabet 2 Perak dan 4 Perunggu

Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) rutin digelar setiap tahun.

Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang Bulgaria Mathematics International Competition (BIMC) pada 1-6 Juli 2018 di Burgas, Bulgaria.
Foto: Istimewa
Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang Bulgaria Mathematics International Competition (BIMC) pada 1-6 Juli 2018 di Burgas, Bulgaria.

REPUBLIKA.CO.ID, BURGAS -- Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang Bulgaria Mathematics International Competition (BIMC) pada 1-6 Juli 2018 di Burgas, Bulgaria. Pada BIMC 2018, Tim KPM Indonesia berhasil meraih dua medali perak, empat medali perunggu, lima merit untuk Individual Contest, dan tiga trofi 2nd Runner Up untuk Team Contest.

Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) merupakan rangkaian kompetisi International Mathematics Competition (IMC) yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Kompetisi ini merupakan kompetisi matematika tahunan yang bergengsi di tingkat internasional karena tingkat kesulitan soalnya yang tinggi dan menuntut kemampuan penalaran dalam pemecahan soalnya.

Kompetisi IMC bukan hanya sekadar kompetisi matematika, tetapi juga merupakan ajang persahabatan, pertukaran ilmu, dan juga kebudayaan. Hal ini tergambar pada kegiatan puzzle challenge, wisata kebudayaan, dan juga penampilan budaya dari masing-masing negara pada acara IMC.

Tim KPM Indonesia pada BIMC 2018 ini mengirimkan dua tim untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 2 tim untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) yang terdiri dari dua Team Leader, dua Deputy Leader, dan 16 peserta. Semua peserta dibina oleh KPM dibawah asuhan pelatih Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional, Raden Ridwan Hasan Saputra.

Kompetisi BIMC kali ini diikuti 300 peserta siswa SMP yang dikelompokkan menjadi 75 tim dan 312 siswa SD yang dikelompokkan menjadi 77 tim. Lomba ini diikuti siswa-siswi terbaik dari 28 negara, yaitu Afrika Selatan, Australia, Belanda, Bulgaria, Canada, Cina, Siprus, Filipina, Korea Selatan, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Macau, Malaysia, Mexico, Nepal, Rumania, Rusia, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Ukraina, Uzbekistan, Vietnam, dan Zimbabwe.

photo

Pada kompetisi BIMC ini, tiap peserta mendapatkan dua tes, yaitu lomba individu dan lomba tim. Pada lomba individu untuk tingkat SMP, peserta mengerjakan 12 soal isian singkat dan tiga soal uraian dalam waktu 120 menit.

Untuk lomba individu tingkat SD, peserta mengerjakan 15 soal isian singkat selama 90 menit, sedangkan pada lomba tim, baik siswa tingkat SD dan SMP dalam 1 team (4 orang) mengerjakan 10 soal. Sebanyak delapan soal pertama dikerjakan secara individual setelah mendiskusikan terlebih dulu soal mana yang dikerjakan tiap siswa selama 35 menit. Sedangkan dua soal terakhir dikerjakan bersama-sama dalam waktu 25 menit.

Lomba grup adalah penghargaan yang diberikan pada tim yang memperoleh nilai akumulasi dari penggabungan 3 nilai tertinggi dari nilai individu pada tim tersebut.

Kompetisi IMC tahun ini merupakan kompetisi IMC tersulit selama kompetisi ini berlangsung sejak tahun 1999.

Soal yang disajikan masih dalam silabus atau materi pembelajaran untuk anak-anak tingkat SD dan SMP pada umumnya, tapi disajikan dalam bentuk soal penalaran tingkat tinggi yang membutuhkan kemampuan literasi, pemahaman yang utuh, dan strategi jitu untuk menjawab soal-soalnya. Artinya, untuk dapat menyelesaikan soal-soal ini tidak cukup berbekal penguasaan teori-teori dalam pelajaran matematika saja, tetapi membutuhkan jam terbang berlatih menjawab soal-soal dan mengikuti kompetisi matematika. Karena dengan cara demikian akan terbentuk kematangan berpikir, mental yang kuat, serta semangat pantang menyerah saat menaklukkan soal-soal kompetisi.

Salah satu peserta tim SD KPM, Nisrina Fathiyya Nugraha yang kerap disapa Nisrin berbagi pengalamannya pada kompetisi BIMC tahun ini, “Soal tahun ini lebih susah dari tahun sebelumnya. Soal mudahnya ada, tapi tidak banyak. Tahun lalu saya ikut lomba yang sama di India sebagai tim Kemendikbud, tapi karena saat itu masih kelas 5 dan masih kurang pengalaman, jadinya cuma dapat merit yang paling bawah. Tapi sekarang sudah banyak belajar, jadi dapatnya lebih bagus. Yang paling berkesan buat saya pada lomba tahun ini adalah kami lebih banyak jalan kakinya dan lebih seru," katanya.

Pada kompetisi BIMC kali ini Nisrin meraih medali perak pada kategori Individual Contest dan timnya mendapatkan 2nd Runner Up pada kategori Team Contest. Nisrin menambahkan, “Alhamdulillah tahun ini saya bisa mendapatkan medali perak, cukup deg-degan saat pengumuman hasil lomba,” katanya.

Ketika diwawancarai terkait persiapan yang dilakukan, Nisrin mengatakan, “Kalau ikut kompetisi, saya banyak berdoa dan belajar. Untuk persiapan, saya dapat 2 tahap pembinaan dari KPM. Pas pembinaan, saya dan teman-teman banyak belajar mengerjakan soal-soal baru yang unik, dan itu sangat membantu saya dalam persiapan lomba karena banyak ilmu baru yang didapatkan. Selain itu, saya juga sangat bersyukur mendapatkan dukungan, semangat, dan doa dari ummi dan abi, guru guru di sekolah dan juga teman teman."

Diakhir wawancara, Nisrin mengatakan, “Buat teman-teman yang ingin mengikuti kompetisi harus banyak belajar dan latihan, yang penting jangan pernah menyerah kalau dapat hasil yang kurang bagus dan harus banyak bersyukur dan tidak sombong kalau mendapatkan prestasi."

Raden Ridwan Hasan Saputra sebagai Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA yang juga merupakan Team Leader pada kompetisi BIMC kali ini mengatakan, “Saya sangat bangga dengan hasil dari tim KPM pada acara Bulgaria IMC tahun ini karena tim KPM bukanlah tim yang terhebat dimana beberapa siswanya bukan para juara Olimpiade Sains Nasional dan juga belum pernah menjadi tim nasional, tapi hasil yang mereka capai ada yang sama dengan tim nasional."

photo

Ridwan juga mengungkapkan lembaga KPM yang ia pimpin merupakan wadah yang dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak di Indonesia yang tidak lolos atau yang belum menjadi juara OSN untuk berlatih dan berkompetisi layaknya tim nasional. Ridwan menambahkan, “Kesempatan ini dimiliki KPM karena KPM aktif menjadi tuan rumah berbagai lomba internasional sehingga KPM memiliki keistimewaan untuk bisa mengirimkan siswa secara langsung ke lomba yang juga diikuti Kemendikbud. Manfaat lain yang terasa adalah akan ada banyak anak yang memiliki kesempatan untuk ikut lomba bergengsi seperti IMC."

Mengenai hasil capaian BIMC tahun ini, Ridwan mengatakan, “Secara teknis, capaian prestasi tim KPM kali ini masih di bawah beberapa negara yang sering menjadi langganan juara IMC sehingga KPM tidak akan berhenti berbenah dan akan terus memperbaiki diri dengan cara meningkatkan kualitas para pelatih, membenahi kurikulum pelatihan, sehingga dapat mempersiapkan siswanya jauh lebih baik lagi dari jauh-jauh hari agar prestasi kita selanjutnya lebih baik dari capaian pada tahun sebelumnya."

Berikut adalah data capaian Tim KPM Indonesia pada BIMC 2018.

Tingkat SD

Tim Indonesia D

Individual Contest:

1.    NISRINA FATHIYYA NUGRAHA - Medali Perak- SDIT Nurul Fikri Depok

2.    AMARA KHAIRUNNISA DINATA-Medali Perunggu- SD Pertiwi Bogor

3.    MUHAMMAD ILHAM ALFARISI-Merit-SDIT Ummul Quro Bogor

4.    FAREL ZAKWAN ANDARYA - SDN Cibatok 3 Bogor

Team Contest: Trophy 2nd Runner Up dan 4 medali perunggu

Tim Indonesia E

Individual Contest:

1. PASHA RAZAKA FITRAH MADJID-Medali Perunggu-SD Al Azhar 13 Rawamangun, Jakarta

2. MAULANA SATYA ADIGAMA - Medali Perunggu SD Muhammadiyah I Sapen, Yogyakarta

3. JEFFERSON EVANS MANADI-Merit-SDK 6 Penabur Jakarta

4. TEUKU ARKANSYAH ALI-Merit-SD Negeri Rawamangun 12

Team Contest: -

Tingkat SMP

Tim Indonesia A

Individual Contest:

1. GABRIELA ERIN MARIANGEL - Medali Perak-SMP Santa Ursula

2. LUTHFI BIMA PUTRA-Merit - SMP Kharisma Bangsa Banten

3. HAIDAR PRAYATA WIRASANA - SMP Al Azhar 16 Cikarang

4. ADITYA ILHAM KHAIRULLAH SEGER - SMP Al Azhar 12 Rawamangun

Team Contest: Trophy 2nd Runner Up dan 4 medali perunggu

Tim Indonesia B

Individual Contest:

1. ABDULLAH NAJI-Medali Perunggu - SMP Nizamia Andalusia Jakarta

2. MUHAMMAD FIKRI RAIKKONEN - SMP Negeri 111 Jakarta

3. KHALIZA MARZANIA ISWANDI     - SMP Negeri 115 Jakarta

4. FIRNANDA JUNIZAR NURHALIZA - Merit - SMP Negeri 1 Kediri

Team Contest: Trophy 2nd Runner Up dan 4 medali perunggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement