REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan masyarakat akan e-commerce saat ini terus meningkat sejalan dengan kian lengkapnya layanan bisnis e-commerce yang kian menjamur. Apabila sebelumnya bisnis e-commerce hanya menawarkan jual beli, kini transaksi bisnis berbasis internet itu telah merebak ke berbagai layanan, seperti investasi, hiburan, pembayaran, hingga persaudaraan. 

"Kami memahami kebutuhan masyarakat Indonesia sekarang yang membutuhkan segala suatunya dengan praktis dan efisien," kata Bayu Syerli, vice president of marketing Bukalapak. Karena itu, kepiawaian dalam berinovasi menjadi kata kunci bagi keberhasilan pengembangan bisnis di dunia maya ini. Hal itu sejalan dengan masyarakat modern yang gemar bersosialisasi, ekspresif, menyukai hal yang baru, dan tujuan hidup yang matang. 

Pihaknya juga menggandeng pengusaha UKM yang tersebar di Tanah Air sebagai mitra bisnis. Selain memberdayakan ekonomi lokal, Bukalapak juga membuka lapangan kerja dan devisa nasional. Hingga kini, terdapat tiga juta pelapak di nusantara yang memanfaatkan layanan Bukalapak dalam transaksi bisnisnya. 

Yoel Sumitro, vice president of product design Bukalapak, Selasa (3/7), mengakui pihaknya telah melakukan ratusan eksperimen per tahun sebagai bentuk inovasi. Baginya, inovasi yang terus dilakukan diharapkan dapat memberikan jawaban bagi pembeli dan penjual, bila digunakan pasar yang luas dan memberikan rasa senang bagi penggunanya. 

Hal itu merupakan bagian dari layanan kepuasan pelanggan yang harus segera ditindaklanjuti sebagai solusi dalam memecahkan masalah. Saat ini, lebih dari 20 fitur yang dapat dinikmati konsumen Bukalapak di Indonesia. Selain transaksi jual beli, juga ada layanan BPJS, live TV streaming, dan fasilitas lain yang terus bertambah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika