REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook nampaknya ingin menyalip popularitas Youtube dalam hal layanan video. Media sosial (medsos) besutan Mark Zuckerberg itu mengumumkan akan menggaet selebritas yang tenar lewat medsos untuk mengisi konten Facebook Watch. Pernyataan itu dirilis dalam ajang Facebook Content Creator yang digelar pada Selasa (19/6).
Dengan langkah tersebut, Facebook sedang membuka pintu bagi para kreator konten dan perusahaan untuk meraup lebih banyak pendapatan lewat iklan. Facebook juga mengumumkan Brand Collabs Manager, sebuah platform yang menghubungkan kreator konten dengan peluang-peluang sponsorship.
Dilansir dari CNBC, eMarketer memproyeksikan pendapatan dari iklan video digital menyentuh 19,81 miliar dolar AS pada tahun 2020. Hingga saat ini, Youtube masih merajai platform layanan video bagi para kreator konten berbasis video.
Facebook tak bergerak sendiri demi mengungguli Youtube. Tech Crunch melaporkan Instagram yang diakuisisi Facebook juga menyiapkan langkah serupa. Dalam waktu dekat Instagram akan merilis fitur video dengan durasi 10 menit.
Pada dasarnya, Facebook Watch adalah rumah bagi video-video dengan durasi panjang yang dibuat oleh selebritas medsos dan perusahaan. Fitur ini menawarkan Ad Breaks yakni sisipan iklan di dalam video. Nantinya keuntungan dari iklan dibagi dua antara Facebook dengan pemilik konten.
Para penonton Facebook Watch juga disodori beragam fitur. Mereka dapat berlangganan video dan membuat poling serta kuis secara live.
Langkah ambisius Facebook ini rupanya tak menggentarkan Youtube yang bernaung di bawah Google. Salah satu eksekutif dari teknologi periklanan yang bekerja sama dengan Google mengatakan sulit untuk mengubah perilaku pengguna.
Sumber yang tak ingin diungkap identitasnya ini menerangkan orang-orang terbiasa memanfaatkan Facebook untuk memposting status dan foto. Facebook juga dikenal sebagai media untuk mengetahui kabar orang-orang terdekat. Di sisi lain, Youtube sudah sangat populer sebagai media untuk mengunggah video.
Mat Baxter, CEO media agensi Initiative sepakat dengan pandangan itu. Menurutnya jagat video daring sudah sangat ramai dan Facebook terlambat masuk ke kompetisi. "Youtube adalah platform video. Facebook adalah platform berbasis jejaring sosial namun dengan penambahan," ungkapnya.