REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyarankan pemudik untuk memanfaatkan aplikasi navigasi dan mudik yang saat ini banyak ditemui. Aplikasi ini bisa sangat membantu, khususnya agar tidak terjebak kemacetan.
"Manfaatkan informasi mudik. Melalui aplikasi seperti itu, jika macet misalnya, pemudik bisa memilih jalur lain. Seperti non-tol di Pantura atau Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS)," kata Ketua MTI Moda Darat Djoko Setijowarno di Jakarta, Kamis (7/6).
Menurut dia, mudik kali ini tidak berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya, namun diharapkan kelancaran arus lalu lintas bisa dijaga.
Selain melalui aplikasi mudik, Pemerintah juga membuka beberapa tol serta ada layanan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang ditingkatkan Pertamina hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Oleh karena itulah, tambahnya, diharapkan tragedi Brexit seperti dua tahun silam tidak akan terulang kembali.
"Untuk tol, yang penting adalah pengaturan di hulu dan hilir oleh polisi. Kalau terlalu padat, tidak boleh masuk. Keluarnya juga sama. Apalagi sekarang ada tambahan jalur ke selatan. Kalau dulu Pejagan, sekarang tol Adiwarna Tegal juga bisa ke selatan," ujarnya.
Terkait dukungan Pertamina dalam distribusi BBM, menurut Djoko, juga sangat membantu karena berbagai layanan BUMN itu bisa memudahkan pemudik mendapatkan bahan bakar minyak.
Dia mencontohkan melalui layanan Motoris Kemasan yang bisa mengantarkan BBM kepada pemudik yang terjebak macet di jalan tol atau KiosK Pertamax yang menyediakan BBM dalam bentuk kemasan.
"Motoris Kemasan tersebut sangat membantu. Yang penting pengaturannya, jangan sampai malah menimbulkan kecelakaan. Pengemudinya harus benar-benar diberitahu, jangan menggunakan jalur sembarangan. Motoris Kemasan itu bisa pakai jalur darurat saja," katanya.
Begitu pula dengan KiosK Pertamax yang menyediakan BBM jenis Pertamax dalam bentuk kemasan 10 liter, menurut Djoko, layanan tersebut tidak hanya mempermudah pemudik memperoleh BBM, namun juga lebih aman. "Itu lebih baik daripada pengemudi bawa BBM sendiri yang tentu berbahaya. Yang penting, penyediaan tidak hanya di Pantura tetapi juga jalur selatan," katanya.