Rabu 06 Jun 2018 04:25 WIB

Pakar: UMKM Sering Abaikan Keamanan Data

UMKM dinilai kerap melupakan keamanan data karena terlalu fokus membangun bisnis.

Menggunakan Laptop (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Menggunakan Laptop (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerap mengabaikan keamanan data. Mereka dinilai terlalu fokus membangun bisnis dan mengabaikan salah satu hal penting tersebut.

"Padahal meskipun UMKM, keamanan data itu sangat penting karena sebagian besar data UMKM ada di laptop," ujar Yudhi di Jakarta, Rabu (6/5). Apalagi dengan serangan virus "Ransomware" yang semakin "ganas" dan berbahaya untuk data.

Selain itu, UMKM kerap melupakan keamanan data karena terlalu fokus pada membangun bisnis. Padahal jika data yang ada diserang virus, maka bisa dipastikan bisnis yang ada akan terganggu. "Selain itu salah satu keterbatasan yang dimiliki oleh perusahaan skala kecil dan menengah di Indonesia, yakni alokasi perangkat server dan sumber daya tenaga ahli untuk keamanan data," kata dia.

Perusahaan UMKM belum memiliki perangkat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) atau mereka memiliki kendala pada sumber daya manusia yang kurang mumpuni.

Selain itu tidak memiliki anggaran untuk pengadaan server antivirus. Padahal dengan perlindungan data sangat diperlukan karena serangan jenis virus Ransomware dan berbagai serangan baru yang semakin menakutkan dan dapat membawa kerugian yang tidak sedikit.

Yudhi menjelaskan dengan kehadiran sistem komputasi awan via awanpintar.id merupakan terobosan dalam upaya memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pengguna dalam layanan pengelolaan dan penyimpanan data-data berharga. Keamanan data tersebut terjamin dalam lingkungan infrastruktur dengan perlindungan berlapis dari ESET.

"Biasanya hanya perusahaan besar yang mampu berinvestasi dengan teknologi terdepan. Kini, UMKM dapat bersaing sejajar dengan perusahaan besar berkat teknologi dengan kemampuan yang sama tanpa harus berinvestasi lebih di server dan tenaga ahli," kata Yudhi menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement