REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya teknologi digital menuntut kehidupan kita tak bisa lepas dari perangkat seluler atau gawai. Tak terkecuali masyarakat Indonesia yang sangat menggandrungi gawai dengan platform Android. Banyaknya pengguna perangkat ini hendaknya menjadi perhatian masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya keamanan perangkat Android dari serangan malware.
Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia Dony Koesmandarin mengungkapkan pada 2017 sebanyak 41,14 persen pengguna Android di Indonesia terpapar malware. Pada kuartal pertama 2018, Kaspersky mendeteksi adanya 8.787 ransomware masuk ke Tanah Air.
Pada periode yang sama sebanyak 22,01 persen pengguna Android di Indonesia menjadi sasaran percobaan serangan mobile malware. "Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat sembilan dunia sebagai sasaran mobile malware," kata Dony belum lama ini.
Tidak semua pengguna Android tahu bagaimana cara menghindari serangan malware. Dony memberikan beberapa kiat untuk mengurangi potensi paparan malware pada perangkat Android. Pertama, pe
rhatikan keterangan yang tertera sebelum mengunduh aplikasi di Play Store. "Di Play Store semua aplikasi yang bener dan nggak bener itu ada, jadi perhatikan dulu siapa penciptanya," ujarnya.
Kedua, sebelum mengunduh aplikasi perhatikan ulasan dan kolom komentar yang diberikan oleh pengguna yang sudah lebih dulu mengunduh. Ketiga, untuk menghindari malware jangan sembarangan membuka email tidak dikenal yang masuk ke kotak masuk kita. "Kalau ada tautan (link) juga harus hati-hati jangan asal diklik," tambah Dony.
Keempat, pengguna lebih baik memasang anti virus pada perangkat Androidnya. Menurut Dony dengan adanya anti virus pengguna tak perlu repot-repot mengecek aplikasi atau tautan untuk memeriksa ada tidaknya malware. Anti virus secara otomatis akan bekerja apabila ada ancaman malware yang akan menyerang Android.
Berkaca pada kondisi ini, Kaspersky pun merilis anti virus Kaspersky Internet Security for Android yang ditujukan untuk pengguna Android. "Anti virus berbayar ini punya banyak fitur salah satunya antithief. Dengan antithief, pengguna bisa mengamankan data-datanya bila sewaktu-waktu perangkatnya hilang sehingga memberikan rasa aman," ujar Dony.
Dalam layanan Kaspersky Internet Security for Android, Kaspersky bekerja sama dengan Telkomsel dan Melon Indonesia. Menurut Vice President Business Development Melon Indonesia Samuel May Ratifil layanan itu tersedia dalam bentuk langganan baik mingguan maupun bulanan. Hal inilah yang membedakan antivirus untuk PC yang umumnya harus dibayarkan per tahun.