Selasa 22 May 2018 14:17 WIB

Peneliti: Ubi Mungkin Berasal dari Asia

Bukti fosil sebelumnya menyatakan keluarga morning glory dari Amerika Utara.

Ubi
Foto: BBC
Ubi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ubi mungkin berasal dari Asia bukan dari Amerika, dan jauh lebih dini daripada sebelumnya diketahui. Itu berdasarkan satu penelitian baru yang hasilnya disiarkan di Proceedings of the National Academies of Science Senin (21/5).

Ahli fosil tanaman di Indiana University yang dipimpin oleh David Dilcher mengidentifikasi fosil daun yang berumur 57 juta tahun dari India Timur sebagai termasuk dalam keluarga morning glory --yang meliputi ubi dan banyak tanaman lain.

Penelitian tersebut menyatakan keluarga itu berasal dari Paleocene epoch di massa tanah Gondwana Timur, yang menjadi bagian dari Asia. "Saya kira ini akan mengubah pendapat manusia," kata Dilcher, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (22/5) siang. "Itu akan menjadi data yang diperoleh dan digunakan dalam pekerjaan lain, tempat para peneliti berusaha mengetahui waktu evolusi kelompok besar tanaman berbunga.

Bukti fosil sebelumnya telah menyatakan keluarga morning glory mungkin berasal dari Amerika Utara sekitar 35 juta tahun lalu. Tapi analisis molekul telah mendukung pendapat bahwa spesies tanaman itu berasal lebih dini dan di Dunia Kuno. Penelitian baru tersebut menyediakan bukti bagi kesimpulan itu.

Temuan tersebut juga menyatakan keluarga morning glory dan keluarga terong-terongan, yang meliputi kentang dan tomat, muncul lebih dini daripada perkiraan sebelumnya.

Bersama dengan temuan terpisah belum lama ini atas fosil keluarga terong-terongan yang berusia 52 juta tahun di Argentina, terungkap bahwa keluarga morning glory berkembang di Timur dan keluarga terong-terongan di Barat.

Semua 17 fosil yang dianalisis di dalam studi tersebut adalah fosil yang tercatat paling dini baik bagi keluarga morning glory, yang dikenal dengan nama Convolvulaceae, dan Solanale --yang meliputi morning glory dan terong-terongan.

Fosil morning glory langka sebab susunan lunak tanaman itu tidak mudah diawetkan di bebatuan.

Rekan Dilcher, Gurav Srvastava dan Rakesh C. Mehrotta dari Birbal Sahni Institute of Palaeosciences di India menemukan fosil tersebut di Meghalaya, negara bagian di India Timurlaut.

Keluarga morning glory tersebar luas di wilayah tropis dan sub-tropis dan meliputi sebanyak 57 jenis tanaman serta 1.880 spesies. Ubi adalah tanaman akar paling penting kedua di dunia, dan anggota lain keluarga itu memiliki kepentingan medis dan budaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement