Kamis 17 May 2018 12:00 WIB

Terus Jiplak Snapchat, FB Tambah Fitur Arsip pada Story

Pembaruan-pembaruan ini adalah langkah Facebook kuasai medsos global

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Facebook (ilustrasi)
Foto: AP
Facebook (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi Facebook, fitur Story adalah masa depan yang terus dikembangkan. Dalam gelaran F8 beberapa waktu lalu, media sosial dengan pengguna terbanyak di dunia ini memperkenalkan pembaruan layanan dalam fitur Story. Hal yang mengejutkan adalah nampaknya Facebook benar-benar menciptakan persaingan yang lebih sengit dengan Snapchat.

Hal itu terbukti dengan adanya layanan pengarsipan dalam fitur Story Facebook. Dilansir dari Mashable, Arsip Story ini punya fungsi sama persis dengan Snapchat Memory. Dengan Arsip Story Facebook, pengguna dapat menyimpan story mereka di dalam aplikasi Facebook. Layanan tersebut membuat pengguna tak lagi bergantung pada penyimpanan ponselnya namun dapat beralih ke penyimpanan yang disediakan aplikasi.

Untuk saat ini, Arsip Story pada Facebook baru dapat digunakan oleh pengguna yang berdomisili di India. Namun mengingat besarnya jumlah pengguna, bukan tidak mungkin layanan arsip akan segera menyapa pengguna di negara-negara lain.

Facebook meyakini penyimpanan story di dalam aplikasi dapat meningkatkan relasi antara pengguna dan Facebook sekaligus menghemat memori ponsel. Selain arsip Story, medsos besutan Mark Zuckerberg itu juga mengenalkan layanan berbagi suara di Story.

Pengguna tak perlu mengambil foto atau video untuk diposting di Story, namun bisa mengunggah dalam bentuk suara saja. Nantinya pengguna dapat memilih latar warna apa yang sesuai dengan suara yang akan diunggah.

Pembaruan-pembaruan tersebut merupakan langkah signifikan Facebook untuk menguasai pasar penggua medsos global. Facebook yang disebut-sebut mengalami perlambatan pertumbuhan di Amerika Serikat kini melirik pasar negara berkembang. Di India, mengunggah audio ke media sosial adalah aktivitas yang cukup populer.

Negara berkembang seperti India merepresentasikan peluang yang besar. Jika Snapchat tidak terlalu populer di masyarakat selain AS dan Eropa, maka lain halnya dengan Facebook. Oleh karena itu Facebook yang meraih popularitas di berbagai belahan dunia ingin menguatkan dominasinya dengan menghadirkan layanan yang menyasar negara-negara berkembang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement