Kamis 17 May 2018 01:49 WIB

Sarang Simpanse Lebih Higienis daripada Kasur Manusia

Ilmuwan hampir tidak menemukan mikroba di sarang simpanse.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Hewan simpanse.
Foto: AP
Hewan simpanse.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa sangka, simpanse memiliki tempat tidur yang lebih bersih, dengan lebih sedikit bakteri tubuh daripada manusia. Fakta tersebut berdasarkan temuan para ilmuwan, yang membandingkan penyeka yang diambil dari sarang simpanse dengan yang berasal dari tempat tidur manusia.

Ilmuwan menemukan bahwa seprai dan kasur manusia menyimpan lebih banyak bakteri dari tubuh mereka daripada tempat tidur simpanse. Para peneliti mengatakan, temuan mereka menunjukkan upaya manusia untuk menciptakan lingkungan yang bersih sebenarnya dapat membuat lingkungan yang kurang ideal.

Lebih dari sepertiga atau 35 persen dari bakteri di tempat tidur manusia berasal dari partikel air liur dan kulit. Sebaliknya, simpanse, kerabat evolusioner terdekat manusia, tampak tidur dengan beberapa bakteri seperti itu.

''Kami menemukan hampir tidak ada mikroba di sarang simpanse, yang sedikit mengejutkan,'' kata Megan Thoemmes, penulis utama makalah ini, dikutip dari Independent, Kamis (17/5). Para peneliti mengumpulkan sampel dari 41 tempat tidur simpanse  atau sarang di Tanzania dan menguji mereka untuk keanekaragaman hayati mikroba.

Di 15 sarang primata, para peneliti juga menggunakan penyedot debu untuk mencari tahu apakah ada artropoda, seperti serangga, laba-laba, tungau, dan kutu. "Kami juga mengharapkan untuk melihat sejumlah besar parasut artropoda, tetapi kami tidak (menemukan)," kata Thoemmes.

Baca juga: Demi Kesehatan, Hindari Kegiatan Ini Menjelang Tidur

Selain itu, tim terkejut menemukan sangat sedikit kutu dan kutu busuk, ektoparasit di sarang simpanse. Hanya ada empat ektoparasit yang ditemukan di semua sarang yang dilihat. Itu empat spesimen individu, bukan empat spesies yang berbeda.

Dia percaya, tempat tidur simpanse lebih bersih karena mereka membuatnya segar di puncak pohon setiap hari. Penelitian itu juga menemukan, meskipun mereka tidur dikelilingi oleh lebih sedikit bakteri tubuh, simpanse memiliki bakteri alami lainnya yang lebih beragam dari lingkungannya yang berdaun.

Thoemmes mengungkapkan, dia percaya kerentanan manusia terhadap penyakit autoimun dan alergi dapat dikaitkan dengan perbedaan-perbedaan ini. Ia tahu bahwa rumah manusia secara efektif adalah ekosistem mereka sendiri, dan tempat tidur manusia sering mengandung bagian dari taksa atau jenis organisme yang ditemukan di rumah.

Sederhananya, para peneliti telah menciptakan tempat tidur yang pengamatan terhadap tanah dan mikroba lingkungan lainnya telah menghilang. Peneliti malah menemukan mikroba kurang beragam yang terutama bersumber dari tubuh kita sendiri.

''Tempat tidur simpanse tidak mengandung spesimen artropoda yang khusus hidup bersama simpanse. Sebaliknya, komunitas artropoda di rumah manusia beragam, sering kali termasuk ratusan spesies, puluhan di antaranya mengkhususkan pada kehidupan di dalam ruangan,'' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement