Rabu 16 May 2018 19:00 WIB

Twitter akan Batasi Keluarnya Komentar Jahat

Pengguna bisa menggunakan fasilitas 'mute' untuk cuitan berkomentar jahat

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Media sosial Twitter.
Foto: EPA
Media sosial Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Twitter akan mengubah strategi menghadapi akun-akun yang sering membuat komentar jahat di sosial medianya. Dikabarkan, Twitter akan menggunakan algoritma tertentu dan membatasi cuitan-cuitan para pengirim komentar jahat.

Peraturan di dalam Twitter sebelumnya memang sudah melarang penggunanya mengirimkan komentar-komentar jahat. Pengguna yang dianggap mengganggu bisa jadi langsung dihapus oleh Twitter apabila ada orang yang melaporkannya. Pengguna lain juga bisa menggunakan fasilitas mute atau membisukan cuitan dari orang tersebut.

CEO Twitter, Jack Dorsey mengatakan Twitter sekarang akan mencari akun-akun bermasalah dengan meneliti kebiasaan pengguna akun tersebut. Contohnya melihat seberapa sering seorang pengguna membicarakan akun lain yang tidak mengikuti mereka, atau apakah mereka telah mengkonfirmasi alamat email. 

"Kami ingin mengurangi beban orang-orang yang menerima komentar jahat atau pelecehan," kata Dorsey, Selasa (15/5).

Cuitan dari akun yang dianggap bermasalah akan muncul di bagian bawah dalam hasil pencarian atau ketika membalas cuitan lainnya. Meskipun demikian, Dorsey mengatakan cuitan tidak akan sepenuhnya dihilangkan.

Mengurangi komentar-komentar jahat juga dapat membantu Twitter dalam bisnis. Apabila lingkungan Twitter dianggap aman maka semakin banyak orang yang akan mendaftar. Selanjutnya akan banyak iklan yang datang di sosial media tersebut.

Dorsey mengatakan, sebanyak 336 juta pengguna aktif Twitter akan mengalami sejumlah perubahan beberapa bulan ke depan. Hal ini karena pihaknya sedang terus mencari cara agar pengguna Twitter mengirimkan cuitan yang lebih sopan. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement