Kamis 10 May 2018 16:27 WIB

1.200 Anggota Pramuka Jajal Permainan Matematika Bela Negara

Permainan ini memuat pertanyaan seputar wawasan kebangsaan

Sebanyak 1.200 anggota pramuka mencoba Permainan Matematika Bela Negara (PMBN).
Foto: KPM
Sebanyak 1.200 anggota pramuka mencoba Permainan Matematika Bela Negara (PMBN).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Sebanyak 1.200 anggota Pramuka tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjajal permainan matematika bela negara di Lapangan Kinasih Resort and Conference Jalan Raya Sukabumi, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5). Permainan yang telah diperkenalkan dari Sabang hingga Merauke ini mendapat sambutan positif dan dilakoni dengan penuh ceria oleh para peserta meski di bawah teriknya sinar mentari pagi.

Acara yang digelar sejak pukul 08.00 - 11.30 WIB ini diprakarsai oleh Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud RI bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dalam rangka "Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) SMP 2018" .

Riuh tawa riang dan ekspresi semangat tampak pada diri para pelajar saat memulai permainan. Diawali dengan membuat yel-yel, lalu peserta melakukan suten, melempar dadu, dan mengadu strategi menjalankan bidak.

Tak hanya itu, para peserta juga mengikuti setiap tantangan yang terdapat dalam Permainan Matematika Bela Negara (PMBN). Dalam PMBN, terdapat 6 kartu yang memuat pertanyaan seputar wawasan kebangsaan, di antaranya pertanyaan tentang NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila,  Sejarah Perjuangan Bangsa, UUD 1945, dan Bela Negara.

Para peserta ditantang untuk menjawab setiap soal yang diajukan dalam permainan. Peserta dianggap menang jika mendapatkan banyak kartu di akhir permainan. Dari pantauan tim koresponden, Arodhi selaku Instruktur utama PMBN berhasil membuat peserta berbaur dalam semangat kebersamaan dan semuanya larut dalam kegembiraan.

Instruktur utama, Drs H Moh Arodhi mengatakan pendidikan bela negara merupakan hal penting yang harus diajarkan pada generasi muda. Sehingga kita perlu memperkenalkan pendidikan bela negara dengan cara yang mudah dipahami oleh generasi muda saat ini. "Alhamdulillah Klinik Pendidikan MIPA (KPM) telah merancang Permainan Matematika Bela Negara bagi para pelajar," kata Arodhi.

Disamping itu, Arodhi menyampaikan PMBN ini telah dilaksanakan dan dikembangkan secara nasional bekerja sama dengan Staf Umum Teritorial Angkatan Darat dalam kemasan program Wisata Matematika Bela Negara.  Ia pun bersyukur, permainan matematika bela negara diapresiasi oleh Kemdikbud dan diadopsi menjadi salah satu materi pada program Kawah Kepemimpinan Pelajar.  

"Kegiatan ini bukan yang pertama, KPM telah diberikan kepercayaan melaksanakan kegiatan ini yang ketiga kalinya oleh Direktorat Pembinaan SMP. Kegiatan sebelumnya dilangsungkan di Ambon dan Medan," ujar dia.

Saat dikonfirmasi, apakah kerja sama ini terbuka untuk dikerjasamakan dengan lembaga lain? Arodhi menegaskan sinergi ini sangat terbuka untuk disinergikan dengan lembaga lain. "Siapa pun bisa melakukan kerja sama. Kami sangat menyambut baik apabila ada lembaga yang ingin mendapatkan pelatihan karakter bela negara dari Klinik Pendidikan MIPA," kata dia.

photo
Sebanyak 1.200 anggota pramuka mencoba Permainan Matematika Bela Negara (PMBN).

Salah satu peserta program Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP), Yuda Pramudia (13), siswa kelas 8 SMPN 2 Labuan, Pandeglang-Banten mengaku senang karena pertama kali baru mengikuti outdoor activity seperti ini. "Seru sekali banyak pengetahuan di dalamnya, menambah wawasan kebangsaan dan uniknya ada unsur matematikanya," ujarnya.

Pelajar lainnya, Ayunda Oktaviani kelas 8 SMP Negeri 5 Jakarta juga terlihat asyik bermain bersama temannya. "Biasanya bela negara terkesan monoton, tetapi kali ini dikemas begitu menarik. Mudah-mudahan setelah kegiatan ini semakin banyak pelajar yang cinta pada tanah airnya," harap Ayunda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement