Jumat 04 May 2018 08:55 WIB

Ada Kesalahan, Twitter Minta Pengguna Ubah Password

Uni Eropa akhir bulan ini mulai memberlakukan undang-undang privasi baru yang ketat.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Media sosial Twitter.
Foto: EPA
Media sosial Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Twitter Inc mendesak lebih dari 330 juta pengguna untuk mengubah kata sandi mereka. Hal ini perlu dilakukan setelah adanya kesalahan yang berdampak hashing.

Twitter menyampaikan masalah ini dalam unggahan blog dan serangkaian twit pada Kamis sore. Kendati demikian, penyelesaian masalah sedang dilakukan. Dalam penyelidikan internal tidak ditemukan indikasi pencurian atau penyalahgunaan kata sandi oleh orang dalam, meski pengguna didesak untuk mengubah kata sandi mereka.

"Sebagai tindakan pencegahan, pertimbangkan untuk mengubah kata sandi Anda di semua layanan dengan penggunaan kata sandi," kata Chief Executive Jack Dorsey dalam twitnya.

Twitter menemukan bug beberapa pekan lalu dan telah melaporkannya ke regulator. Pengungkapan adanya kesalahan ini dilakukan saat para pembuat undang-undang dan regulator di seluruh dunia meneliti cara perusahaan menyimpan dan mengamankan data konsumen, setelah serangkaian insiden keamanan di Equifax Inc, Facebook Inc, dan Uber Technologies Inc.

Uni Eropa akhir bulan ini mulai memberlakukan undang-undang privasi baru yang ketat dalam Peraturan Perlindunga Data Umum yang mencakup sanksi biaya bagi pelanggar.

Komisi Perdagangan Federal AS yang menyelidiki perusahaan dengan dugaan praktik penipuan terkait keamanan data menuduh Twitter pada 2010 melakukan penyimpangan serius dalam keamanan data. Hal ini memungkinkan peretas mengakses data pengguna pribadi. "Kami sangat menyesal ini terjadi," kata Twitter.

Harga saham Twitter turun satu persen dalam perdagangan diperpanjang pada 30,35 dolar AS setelah naik 0,4 persen selama sesi. Perusahaan menyarankan pengguna untuk mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa mereka aman, termasuk mengubah kata sandi dan mengaktifkan layanan otentikasi dua faktor guna mencegah pembajakan akun Twitter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement