REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Arkeolog di Peru menemukan situs yang diduga menjadi lokasi pengorbanan anak terbesar dalam sejarah dunia. Di situs tersebut, arkeolog menggali lebih dari 140 jasad anak-anak dan 200 hewan llama muda dan diduga merupakan salah satu bagian dari ritual pengorbanan yang dilakukan sekitar 550 tahun yang lalu.
"Saya tidak pernah sekalipun menduganya dan saya rasa juga tidak ada orang yang menduga," kata ahli antropologi fisik, John Verano, yang telah melakukan banyak penelitian di area tersebut, dilansir di National Geographic, Jumat (27/4).
Peristiwa pengorbanan manusia pada masa suku Aztec, Maya, dan Inca telah tercatat dilakukan pada masa era kolonial Spanyol. Akan tetapi, penemuan peristiwa pengorbanan anak skala besar di peradaban pra-Columbus belum dikenal sebelumnya.
Situs tersebut biasa dikenal sebagai 'Huanchaquito-Las Llamas' yang berlokasi tidak jauh dari situs warisan dunia UNESCO Chan Chan. Pada masa daerah tersebut masih digunakan sebagai tempat pengorbanan, merupakan bagian daqri Kerajaan Chimu. Akan tetapi di akhir abad, kerajaan tersebut jatuh ke tangan Kerajaan Inka.
Area tersebut pertama kali menarik perhatian ahli sekitar tahun 2011 karena masyarakat lokal menemukan sisa manusia yang terkikis. Pada saat itu, hanya ditemukan 42 jasad anak dan 76 jasad llama.
Jasad anak-anak yang ditemukan berusia sekitar lima hingga 14 tahun. Berdasarkan lapisan lumpur di situs tersebut, arkeolog meyakini ritual tersebut adalah peristiwa tunggal.