Jumat 20 Apr 2018 15:00 WIB

Kilopower, Sumber Energi Tenaga Nuklir untuk Misi NASA

Sebuah proyek untuk menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan energi bersih.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
NASA
Foto: AP
NASA

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- NASA akan membuat pengumuman besar tentang proyeknya untuk menempatkan tenaga nuklir di luar angkasa. Badan tengah mengembangkan 'Kilopower', sebuah proyek untuk menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan energi bersih di Bulan, Mars dan lainnya untuk beberapa waktu.

NASA akan mengadakan konferensi pers untuk mengungkapkan hasil terbaru dari rencananya untuk mengungkap sistem daya eksplorasi ruang angkasa baru. Eksperimen itu dilakukan dari November 2017 hingga Maret 2018, di Nevada National Security Site atau NNSS.

Sebuah yang cukup jauh berada di padang gurun Nevada, dan telah lama berfungsi sebagai tempat percobaan-percobaan nuklir. Pada 1950-an, misalnya, itu digunakan untuk meledakkan bom nuklir yang bisa dirasakan di seluruh negara bagian dan ke Las Vegas.

NASA berharap, Kilopower dapat menggunakan beberapa teknologi nuklir yang sama untuk menyediakan energi bagi penjelajah ruang angkasa saat mereka melewati tata surya. Mereka akan membutuhkan energi untuk berbagai tugas, mulai dari menghasilkan cahaya, air dan oksigen yang mereka butuhkan untuk melakukan eksperimen dan mengirim informasi kembali ke Bumi.

"Itu sebabnya NASA melakukan percobaan pada Kilopower, sumber listrik baru yang dapat memberikan energi yang aman, efisien dan berlimpah untuk misi eksplorasi ruang angkasa robot dan manusia di masa depan," tulis NASA, dikutip dari Independent, Jumat (20/4).

Teknologi itu merupakan sistem pembangkit listrik fisi pionir, yang dapat menyediakan hingga 10 kilowatt daya listrik. Artinya cukup untuk memberikan tenaga terhadap rata-rata dua rumah, terus menerus selama setidaknya sepuluh tahun.

Empat unit Kilopower akan memberikan kekuatan yang cukup untuk membangun pos terdepan.Menggunakan fisi nuklir akan memungkinkan astronot untuk dapat menghasilkan energi di mana pun mereka berada. Jika orang-orang di Mars, misalnya, jumlah energi yang berasal dari matahari sangat bervariasi, di Bulan, malam berakhir selama 14 hari.

"Kami ingin sumber daya yang dapat menangani lingkungan yang ekstrim," kata Lee Mason, teknolog utama NASA untuk penyimpanan daya dan energi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement