Sabtu 14 Apr 2018 11:51 WIB

KMNR Pembuka Jalan Kompetisi Matematika Internasional

Biaya partisipasi lomba menggunakan sistem metode seikhlasnya (SMS)

Peserta lomba matematika tingkat internasional.
Foto: KPM
Peserta lomba matematika tingkat internasional.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- KMNR atau Kompetisi Matematika Nalaria Realistik adalah kompetisi matematika terbesar di Indonesia yang diikuti pelajar kelas 1 SD – 9 SMP (2017/2018). Kompetisi tahunan yang sudah berjalan ke-13 kalinya ini merupakan buah gagasan dari lembaga pendidikan, yakni Klinik Pendidikan MIPA yang berpusat di Bogor.

Sejak diselenggarakan pertama kalinya pada 2006, KMNR menjadi kompetisi yang menghadirkan kesan mendalam. Karena selain menjaring bibit-bibit unggul dalam bidang matematika, kompetisi ini juga bisa menjadi jalan pembuka bagi para juara untuk berpartisipasi di kompetisi matematika internasional.

Format kompetisi ini dimulai dari tingkat sekolah (uji soal), kota/kabupaten (penyisihan), provinsi (semi final), dan tingkat nasional (final). Pada periode 2017/2018, tercatat sudah 350 ribu pelajar mengikuti tahapan uji soal MNR, dan pada proses seleksinya terpilih 2.384 finalis yang berhak melaju ke babak final yang akan digelar di Ecovention, Ancol, Jakarta. Ahad (15/04).

Selain dikenal sebagai penghasil para jawara kompetisi matematika nasional dan internasional, KPM juga sering mengirimkan duta terbaik untuk berlaga di ajang olimpiade matematika tingkat internasional. Tak ayal ratusan bahkan ribuan pelajar Indonesia telah banyak mengantongi raihan prestasi yang membanggakan.

photo
Lomba matematika tingkat internasional

Asep Sapa’at selaku Kepala Pelatihan dan Lomba menuturkan selain menjadi jalan pembuka untuk mengikuti kompetisi matematika tingkat internasional, KMNR juga memiliki nilai tambah bagi para peserta. Salah satunya membuka peluang siswa untuk mengikuti olimpiade matematika di tingkat internasional.

"Disamping itu, hal yang paling unik dan berbeda dari gelaran KMNR adalah biaya partisipasi lomba dengan menerapkan sistem metode seikhlasnya (SMS) sesuai kemampuan peserta,” kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement