REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Tahun 2018 tampaknya bukan tahun yang baik bagi Facebook. Setelah tersandung kasus penyebaran berita palsu, keterlibatan Rusia dalam pilpres AS, dan kebocoran data pengguna ke Cambridge Analytica, kini raksasa media sosial ini mulai ditinggalkan oleh para penggunanya.
Sederet nama besar sudah menghapus akun Facebook-nya, termasuk di dalamnya co-founder Apple, Steve Wozniak. "Pengguna menyediakan setiap datanya dengan detail. Facebook mendulang banyak uang dari sana. Keuntungan yang didapat Facebook bersumber dari data pengguna, tapi pengguna tidak memperoleh keuntungan apa pun," kata Wozniak kepada USA Today lewat pos-el.
"Apple menghasilkan uang dari produk yang bagus, bukan dari Anda. Seperti yang mereka bilang, Anda lah produk itu," katanya. Apa yang dikatakan Wozniak itu hampir mirip dengan apa yang pernah dilontarkan Tim Cook. Menurut Cook, Facebook memonetisasi penggunanya sehingga bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan.
Woz menambahkan, ia lebih memilih membayar Facebook agar tak menyalahgunakan datanya daripada informasi dirinya digunakan untuk meraup keuntungan. Dilansir dari Techspot, COO Facebook Sheryl Sandberg mengonfirmasi bahwa pengguna memang perlu membayar agar datanya lebih terjamin keamanannya.
Wozniak bukan satu-satunya sosok berpengaruh yang menghapus akun Facebook-nya. Developer Firefox, Mozilla, mengumumkan mereka akan menghentikan iklannya setelah merilis petisi agar Facebook memperbaiki kebijakan privasinya. Brian Acton, co-founder Whatsapp, juga menginisiasi gerakan untuk menghapus akun Facebook bagi penggunanya.