Ahad 08 Apr 2018 17:05 WIB

Peneliti Ciptakan Alat Pembaca Pikiran Manusia

Diciptakan sebuah alat yang dipakai di wajah yang mampu mendengar pikiran manusia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Citra Listya Rini
Pikiran manusia (ilustrasi).
Foto: antara
Pikiran manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Saat ini ada perangkat yang dapat beroperasi dengan membaca pikiran manusia, atau lebih tepatnya dengan membaca sinyal dalam pikiran dan mengubahnya menjadi suatu tindakan.

Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang menciptakan sebuah wearable yang dipakai di wajah dan akan mampu mendengar pikiran manusia.

Menurut MIT, sistem ini terdiri dari perangkat yang dapat dikenakan dan sistem komputasi yang terkait. Elektroda di perangkat mengambil sinyal neuromuskular di rahang dan wajah yang dipicu oleh verbalisasi internal, mengucapkan kata-kata di kepala Anda, tetapi tidak terdeteksi oleh mata manusia.

"Sinyal diberikan ke sistem pembelajaran mesin yang telah dilatih untuk mengkorelasikan sinyal tertentu dengan kata-kata tertentu," begitu pernyataan MIT seperti dikutip Ubergizmo, Ahad (8/4).

Ide itu muncul ketika para peneliti mencoba memecahkan masalah tentang bagaimana cara menggabungkan manusia dan mesin secara bersama dengan cara yang tidak mengganggu.

Peneliti utama, Arnav Kapur, mengutip contoh betapa mengganggunya setiap kali manusia ingin mencari sesuatu, harus mengeluarkan ponsel, mengetikkan kode sandi, meluncurkan aplikasi, mengetik kata kunci, dan seterusnya.

"Semua itu mengalihkan perhatian pengguna dari lingkungan dan orang-orang yang ada di sana," ujar Kapur.

Dengan perangkat ini, memungkinkan pengguna untuk berpikir tentang apa yang ingin mereka lakukan dan itu terjadi, membiarkan seluruh proses terjadi secara internal agar tidak mengganggu di dunia nyata.

Aplikasi lain mampu mengontrol gadget Anda dari jarak jauh, jadi bayangkan berbaring di tempat tidur dan mengubah saluran atau mengontrol pemutaran media, atau melakukan beberapa perhitungan akurat di kepala Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement