Jumat 06 Apr 2018 07:35 WIB

Facebook Janji Amankan Pemilu di Negara yang Datanya Diambil

Negara-negara tersebut adalah Meksiko, India dan Brasil.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai terkuaknya angka negara-negara yang datanya 'dipanen' oleh Cambridge Analytica, dengan total 87 juta pengguna, Facebook mengambil langkah preventif. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut berjanji akan mengamankan pemilihan presiden di tiga negara yang datanya diambil oleh Cambridge Analityca. Negara-negara tersebut adalah Meksiko, India dan Brasil, yang tahun ini akan menggelar pemilihan presiden.

"Ini akan menjadi tahun pemilihan besar yang akan datang, dengan pemilihan presiden di India, Brasil, Meksiko, Pakistan, Hongaria dan lainnya, jadi ini akan menjadi fokus utama bagi kami," ucap Mark Zuckerberg, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (4/4).

Zuck bahkan mengerahkan sekitar 15 ribu orang yang bekerja di keamanan dan tinjauan konten, dan akan memiliki lebih dari 20 ribu pada akhir tahun ini. Selain itu, perusahaan yang berbasih di California ini juga menyiapkan alat AI (Artificial Intelegnce) terbaru, seperti yang dilakukan terhadap pemilu Perancis, Jerman dan pemilihan senat di Alabama, AS.

Data yang diungkapkan Facebook, data yang diambil dari Meksiko sebanyak 789 ribu, India 562 ribu, dan Brasil 443 ribu. Sementara, belum ada langkah yang jelas untuk Indonesia, padahal data yang diambil lebih dari 1 juta.

"Baiklah. Jadi itu pembaruan saya untuk saat ini. Kami berharap dapat melakukan lebih banyak perubahan dalam beberapa bulan mendatang, dan kami akan terus memberi Anda informasi terbaru, dan sekarang mari kita mengajukan beberapa pertanyaan," tutup Zuck.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement