REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi dapat berbentuk apa saja. Dalam bentuk fisiknya, informasi dapat dituangkan dalam bentuk dokumen, foto, data diri, akte, benda seni bernilai tinggi, atau tulisan bersejarah. Sedangkan pada era digitalisasi informasi seperti sekarang ini, informasi pun dapat berbentuk data digital.
Jasa pengelolaan dan penyimpanan informasi bukanlah hal baru di Indonesia. Terdapat kebutuhan berskala nasional untuk menyimpan dan mengelola informasi secara aman dan cermat bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tetapi, karena membutuhkan modal besar untuk mendirikan pusat data atau penyimpanan informasi, maka perusahaan-perusahaan tersebut memanfaatkan jasa layanan pengelolaan dan penyimpanan data dan informasi.
Beragam manfaat dv irasakan oleh banyak industri, mulai dari perbankan, rumah sakit, hingga industri hiburan. Hal ini karena pentingnya menyimpan dan mengelola sejarah dan rekaman data-data secara aman, cermat, serta terampil.
Peran penting perusahaan penyedia jasa layanan seperti ini adalah menjadi rekan utama dalam membantu perusahaan mengelola data konvensional dan digital secara terpadu, aman, dan berkelanjutan, sehingga perusahaan dapat memusatkan perhatian ke hal lain. Tetapi tidak hanya itu saja. Peran berikutnya adalah menjadi rekan logistik terpadu yang dapat menyediakan jasa transportasi informasi atau data ketika dibutuhkan, sehingga membantu meningkatkan kinerja perusahaan tersebut dan menekan biaya pengeluaran perusahaan.
Iron Mountain, salah satu pemimpin unggul perusahaan penyedia jasa pengelolaan data informasi fisik dan digital mengadakan media briefing yang bertujuan menyoroti pentingnya peran strategis perusahaan dalam peta terpadu industri di Indonesia. Menggaris bawahi peran serta perusahaan penyedia jasa layanan pengelolaan data dan informasi fisik dan digital di era digitalisasi informasi dan data seperti sekarang ini. Secara khusus mengangkat strategi bisnis terpadu yang diterapkan untuk menyambut era digitalisasi data dan informasi agar dapat terus menawarkan jasa andalan tersebut.
Menurut William Meaney selaku President & CEO Iron Mountain, negara Indonesia sebagai salah satu pusat perekonomian di kawasan Asia Tenggara dengan peta geografis yang terdiri dari ribuan kepulauan merupakan pasar tepat bagi jasa yang ditawarkan oleh Iron Mountain. “Kami melihat Indonesia merupakan pasar tepat bagi perusahaan jasa logistik seperti Iron Mountain, dengan menjujung fokus kepada diversifikasi jasa pengelolaan data sehingga akan menjadikan Iron Mountain sebagai pemimpin terkemuka berskala nasional dalam industri pengelolaan data dan informasi di Indonesia, kata dia dalam keterangan resminya.
Ernest W. Cloutier, Executive Vice President & General Manager, International Market menambahkan, “Visi dan misi kami adalah untuk menjadi rekan terpercaya para perusahaan dalam menyimpan dan mengelola informasi dan asset perusahaan dengan cermat, efisien, efektif, serta aman. Bekerja sama dengan klien untuk mengelola kerumitan dan resiko masa ini dengan terus memahami, melindungi, dan mengelola aspek terpenting bagi klien dan industri di Indonesia.”
Pada dasarnya, informasi merupakan sebuah data berbentuk apa pun yang dapat menambah pengetahuan penerima. Siklus hidup informasi terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
Creation, yaitu masa ketika informasi tersebut diciptakan, seperti pengisian data pribadi di rumah sakit atau bank.
Active, yaitu masa ketika informasi tersebut berpindah tangan ke pihak yang memiliki tanggung jawab untuk menggunakan informasi tersebut (pendataan dan sebagainya).
Archive, yaitu ketika informasi tersebut disimpan sebagai bagian dari sejarah (medical history atau bank history) yang masih memiliki nilai dan kepentingan, tapi tidak bersifat mendesak.
Disposal, yaitu masa ketika informasi tersebut dapat dimusnahkan karena sudah tidak relevan lagi bagi pemilik ataupun pengguna informasi.
Informasi dapat berbentuk apa saja. Dalam bentuk fisiknya, informasi dapat dituangkan dalam bentuk dokumen, foto, data diri, akte, benda seni bernilai tingg (lukisan, pahatan, dan sebagainya), surat berharga, atau tulisan bersejarah. Sedangkan pada era digitalisasi informasi seperti sekarang ini, informasi pun dapat berbentuk data digital (paperless).
Jasa pengelolaan dan penyimpanan informasi bukanlah hal baru di Indonesia. Terdapat kebutuhan berskala nasional untuk menyimpan dan mengelola informasi secara aman dan cermat bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tetapi, karena membutuhkan modal besar untuk mendirikan pusat data atau penyimpanan informasi, maka perusahaan-perusahaan tersebut memanfaatkan jasa layanan pengelolaan dan penyimpanan data dan informasi.
Beragam manfaat dirasakan oleh banyak industri, mulai dari perbankan, rumah sakit, hingga industri hiburan. Hal ini karena pentingnya menyimpan dan mengelola sejarah dan rekaman data-data secara aman, cermat, serta terampil.
Wee Tee Hsien, General Manager, Iron Mountain Indonesia mengatakan, skema jasa layanan dari Iron Mountain memberikan beberapa manfaat fundamental, seperti penurunan biaya pengeluaran sehingga membantu menghijaukan P&L operasional perusahaan, menurunkan resiko melalui program dengan terapan mantap dalam pengelolaan penemuan.
"Lalu, memberikan nilai lebih dimana Iron Mountain membantu mendukung dan menjaga siklus hidup informasi dan aset."
Peran penting Iron Mountain adalah menjadi rekan utama dalam membantu perusahaan mengelola data konvensional dan digital secara terpadu, aman, dan berkelanjutan, sehingga perusahaan dapat memusatkan perhatian ke hal lain. Tetapi tidak hanya itu saja. Peran berikutnya adalah menjadi rekan logistik terpadu yang dapat menyediakan jasa transportasi informasi atau data ketika dibutuhkan, sehingga membantu meningkatkan kinerja perusahaan tersebut dan menekan biaya pengeluaran perusahaan.
“Kami yakin dan percaya bahwa ini merupakan saat yang tepat bagi Iron Mountain untuk masuk ke negara Indonesia dan menawarkan jasa layanan dengan reputasi global. 95 persen dari Fortune 1000 Companies merupakan klien global kami. Dengan rekam jejak terkemuka, maka jasa kami siap dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh korporasi di Indonesia,” tutup Roy P. Hamonangan, Head of Operations, Indonesia.