REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika akan segera menyiapkan infrastruktur teknologi 5G. Hal itu demi menghadapi revolusi industri keempat, atau yang lebih dikenal dengan istilah industri 4.0.
"Kominfo fokus di infrastruktur, khususnya kapan kita masuk ke 5G," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, saat ditemui wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (29/3).
Rudiantara menjelaskan, teknologi 5G memiliki kecepatan 10 kali lipat dibanding teknologi sebelumnya. Untuk saat ini, 5G baru diperuntukkan bagi industri karena biayanya yang lima kali lipat lebih mahal.
Pemerintah berencana akan menyiapkan infrastruktur teknologi 5G di kawasan-kawasan industri tertentu yang tingkat digitalisasinya tinggi. Rencananya, uji coba penggunaan teknologi baru tersebut akan dilakukan pada 2020.
"Kebijakan alokasi frekuensinya akan Kominfo keluarkan 2018 ini untuk 5G. Tapi marketnya adalah industri, manufaktur," kata Rudiantara.
Pemerintah sendiri akan segera membentuk Komite Industri Nasional. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, komite tersebut diperlukan untuk memudahkan sinergi antar kementerian dan lembaga dalam mengimplementasikan rencana jangka panjang pengembangan revolusi industri keempat.