Senin 26 Mar 2018 15:00 WIB

Cook Dukung Lahirnya Regulasi Pemanfaatan Data Pengguna

Skandal Cambridge Analytica membuat warganet mengecek ulang pengaturan sosmed.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Facebook
Foto: hardware.com
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- CEO Apple Tim Cook ikut angkat bicara mengenai skandal pembobolan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica. Ia mendukung ide terbitnya aturan yang membatasi secara spesifik bagaimana perusahaan teknologi menggunakan data-data penggunanya.

Saat hadir dalam China Development Forum di Beijing pada Sabtu akhir pekan lalu, Cook ditanya pendapatnya mengenai kegagalan Facebook melindungi data-data para penggunanya. "Menurutku itu situasi yang mengerikan dan efeknya semakin melebar sehingga sejumlah regulasi sudah semestinya dibutuhkan," kata Tim Cook dilansir dari The Verge.

"Dari sudut pandangku keadaan ini tidak seharusnya terjadi. Fakta orang lain dapat melihat apa yang anda cari di internet selama bertahun-tahun, siapa saja kontak anda, siapa saja kontak orang di sekitar anda, serta mengetahui apa yang anda sukai dan tidak sukai. Itu mengerikan," imbuhnya.

Ia menegaskan hadirnya kebijakan yang melindungi privasi pengguna teknologi adalah kewajiban para penegak hukum. Dalam wawancara eksklusif dengan CNN awal pekan lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg juga tidak menentang bila ada regulasi yang mengatur soal privasi.

Skandal Cambridge Analytica telah membuat banyak warganet mengecek ulang pengaturan akun media sosial mereka. Sebagian besar masyarakat juga masih kebingungan dari mana Facebook bisa mengetahui detil kehidupan mereka hanya dari interaksi di media sosial.

"Kami khawatir begitu banyak orang dari berbagai negara menyerahkan data-data pribadinya tanpa sadar. Data-data tersebut diolah sehingga memengaruhi pilihan hidup masyarakat tanpa mereka sadari pula," kata Tim Cook.

Pernyataan Tim Cook tersebut bisa dibilang mengejutkan dan berseberangan dengan langkah perusahaannya di Cina. Pasalnya, belum lama ini Apple mengalihkan kontrol iCloud Cina ke perusahaan di negara tersebut.

Para pengguna Apple di Cina diminta segera mengecek syarat dan ketentuan aktivasi iCloud. Dalam aturan keamanan siber yang Cina kenalkan pada Juli tahun lalu mensyaratkan perusahaan teknologi menyimpan data di Cina.

Perusahaan mitra Apple di Cina, Guizhou on the Cloud Big Data (GCBD), merupakan perusahaan milik pemerintah provinsi Guizhou di Cina.iCloud biasanya dipakai untuk menyimpan dokumen dan foto.Di media sosial, langkah ini tak lepas dari komentar miring karena makin memungkinkan pemerintah mengawasi warganya. (Christiyaningsih)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement