REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Facebook telah terjerat dalam skandal privasi data selama sepekan terakhir yang menyebabkan terlinat masalah hukum dan peraturan bagi perusahaan. Belum lagi, reputasi perusahaan juga terpukul termasuk kerugian hingga ratusan triliun.
Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf untuk seluruh kesalahan perusahaannya. Facebook melakukannya lagi dengan iklan di koran satu halaman penuh di beberapa media terkemuka di negara itu pada Ahad (25/3) waktu setempat.
Iklan tersebut dalam bentuk permintaan maaf yang ditulis oleh Zuckerberg dan merupakan tawaran untuk mengklarifikasi posisi perusahaan pada seluruh cobaan. “Anda mungkin pernah mendengar tentang aplikasi kuis oleh peneliti universitas yang membocorkan data Facebook jutaan orang pada 2014. Saya minta maaf kami tidak melakukan lebih banyak pada saat itu,” ucap Zuckerberg, dikutip dari Ubergizmo, Senin (26/3).
Zuckerberg menyatakan Facebook kini mengambil langkah untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak terjadi lagi. Ia menambahkan, Facebook telah menghentikan aplikasi seperti ini dari mendapatkan akses ke begitu banyak informasi.
Mereka sekarang membatasi aplikasi data ketika pengguna masuk menggunakan Facebook. Perusahaan ini juga menyelidiki setiap aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah data yang signifikan sebelum masalah ini diperbaiki.
Facebook berharap, menduga akan aplikasi lain dan ketika menemukannya, akan langsung dilarang dan memberitahu semua pengguna yang terkena dampak. Dia menandatangani surat permohonan maaf dengan berjanji untuk berbuat lebih baik untuk penggunanya.