Senin 26 Mar 2018 04:42 WIB

Remaja Perempuan yang Bermedia Sosial Lebih tak Bahagia

Studi pada remaja Inggris mengindetifikasi perbedaan gender dalam bermedia sosial.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi like atau love di media sosial.
Foto: Meetingnet
Ilustrasi like atau love di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah studi baru-baru ini pada remaja di Inggris telah mengidentifikasi perbedaan gender dalam penggunaan media sosial. Khususnya terkait berapa banyak waktu yang dihabiskan oleh remaja pria dan perempuan bermain media sosial. 

Hal yang menjadi perhatian, yakni  saran dari tautan antara jam-jam tambahan yang dihabiskan untuk mengklik serta kebahagiaan dan kenyamanan pada masa depan. Untuk anak perempuan pra-remaja lebih banyak waktu di media sosial bisa mempercepat penurunan kebahagiaan pada tahun-tahun mendatang.

Para peneliti di Universitas Essex dan Universitas College London, menganalisis hasil dari UK Household Panel Study. Panel tersebut berisi tanggapan terhadap pertanyaan survei yang dikumpulkan secara berkala pada periode antara 2009 dan 2015.

Tim secara khusus tertarik pada jawaban yang diberikan oleh beberapa ribu remaja berusia 10 hingga 15 tahun pada penggunaan media sosial mereka selama pekan-pekan masuk sekolah. Jawaban-jawaban ini kemudian dibandingkan dengan serangkaian hasil kedua yang merinci kebahagiaan dan kesulitan sosio-emosional remaja.

Data yang diberikan oleh para peneliti juga dikompilasi dengan sebuah indikasi mengenai seberapa banyak remaja muda menggunakan situs berjaringan sosial seperti Facebook, dan MySpace dalam dekade terakhir. Termasuk pula gejolak emosi mereka selama tahun-tahun berikutnya.

Pada usia 13 tahun, sekitar setengah dari remaja perempuan yang disurvei menggunakan situs media sosial selama sekitar satu jam setiap hari sekolah. Sementara remaja laki-laki hanya sekitar sepertiga. 

Dua tahun kemudian ada lebih banyak anak laki-laki, tetapi hanya setengahnya menggunakan media sosial. Meskipun saat itu hampir dua pertiga anak perempuan menggunakan lama online selama satu jam atau lebih untuk menyukai dan membagikan status temannya atau bahkan bergosip. 

Berdasarkan alat yang digunakan untuk mengevaluasi kebahagiaan dan kesulitan emosional, kebahagiaan dan kenyamanan menurun pada semua kelompok remaha. Peneliti menyatakan hal tersebut kemungkinan mengejutkan banyak orang. 

Namun ketika membedah data tersebut, para peneliti menemukan ada hubungan yang jelas antara waktu penggunaan media sosial di kalangan remaja perempuan dan penurunan kebahagiaan mereka. Pola yang sama ini tidak dapat terlihat pada kalangan remaja laki-laki. Alasan terjadinya perbedaan ini terbuka untuk spekulasi. 

"Karena kami tidak mengamati hubungan antara penggunaan media sosial dan kesejahteraan di antara anak laki-laki, faktor-faktor lain, seperti jumlah waktu yang dihabiskan untuk bermain game, mungkin terkait dengan penurunan yang diamati anak laki-laki dalam kesejahteraan," kata penulis utama Cara Booker dari Universitas dari Essex dilansir dari Sciencealert, Ahad (25/3). 

Ada beberapa peringatan terkait penelitian. Pertama, survei yang dilaporkan untuk remaja mungkin tidak selalu menjadi langkah yang paling akurat untuk digunakan sebagai perbandingan umum. Terutama dengan opsi terbatas dalam skala dan identitas gender.

Kedua, pertanyaan tentang penggunaan media sosial tidak meluas hingga akhir pekan atau hari libur. Akibatnya, hasil penelitian ini memberikan cakupan yang agak terbatas tentang bagaimana penggunaannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement