REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Facebook tidak hanya mengalami reaksi konsumen dan penggunanya terkait skandal Cambridge Analytica. Facebook juga mulai merasakan dampak keuangan.
Facebook tidak hanya menghadapi kemungkinan denda lembaga perlindungan konsumen di Amerika Serikat Federal Trade Comission (FTC) yang besar, tetapi pengiklan juga mulai menyuarakan ketidaksenangan mereka pada situasi tersebut.
Mozilla sangat vokal menyuarakan tentang peran Facebook dalam memungkinkan data pribadi 50 juta pengguna dimiliki Cambridge Analytica tanpa sepengetahuan dan persetujuan pengguna. Pembuat Firefox memulai petisi yang meminta platform tersebut mengubah izin aplikasinya dan memastikan privasi pengguna dijamin secara standar.
"Ini bukan pelanggaran data, tidak ada yang meretas Facebook atau mencuri kata sandi. Itu terjadi karena Facebook mengizinkan aplikasi mengakses bukan hanya informasi sensitif orang-orang yang menggunakan program itu, tetapi juga teman-teman mereka," tulis Mozilla seperti dikutip dari laman Techspot, Jumat (23/3).
Tetapi tampaknya meluncurkan petisi itu tidak cukup bagi perusahaan ini. Mozilla kini mengumumkan akan menarik semua iklan dari Facebook. CEO Facebook Mark Zuckerberg, yang menanggapi krisis untuk pertama kalinya kemarin dengan tanpa permintaan maaf menegaskan Facebook memperketat izin yang diberikan kepada pihak ketiga pada 2014.
Data Cambridge Analytica digunakan dalam pemilihan Amerika Serikat (AS) dan pemilihan Brexit, keduanya pada 2016 .Tetapi kata-kata Zuckerberg tidak cukup untuk Mozilla.
"Berita ini membuat kami melihat lebih dekat pada pengaturan privasi standar Facebook saat ini mengingat kami mendukung platform dengan uang iklan kami. Meskipun kami yakin masih banyak yang harus dipelajari, kami menemukan pengaturan standarnya saat ini meninggalkan akses terbuka ke banyak data, khususnya berkenaan dengan pengaturan untuk aplikasi pihak ketiga," kata Mozilla.
Mozilla mengaku akan mempertimbangkan keputusannya ketika perusahaan media sosial populer itu mengambil tindakan yang lebih kuat dalam membagi data pelanggan. Saham Facebook telah jatuh sembilan persen sejak cerita Cambridge Analytica mengemuka, melenyapkan 50 miliar dolar AS dari nilai perusahaan.
Pada Senin (19/3), co-founder Whatsapp, Brian Acton, mengumumkan
dukungannya untuk kampanye #deletefacebook (hapus facebook).