Rabu 21 Mar 2018 23:17 WIB

Drone Bisa Selesaikan Masalah Para Petani

Drone menjadi inovasi tepat dalam membantu petani menyelesaikan tugas.

Rep: Nora Azizah/ Red: Esthi Maharani
Drone
Foto: AP
Drone

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.- Pertanian di Indonesia masih membutuhkan pertolongan teknologi, khususnya dalam meningkatkan hasil pangan dan perawatan. Startup Beehive Drones melihat, teknologi drone atau pesawat nirawak menjadi inovasi tepat dalam membantu petani menyelesaikan tugas.

 

"Petani dan pemilik ladang bisa mendelegasikan tugas pada drone," ujar Chief Technology Officer (CTO) Beehive Drones Hilton Tnunay ditemui dalam acara Microsoft Imagine Cup 2018 Indonesia di Jakarta, pekan lalu.

 

Drone bisa diberi tugas mengawasi tanaman di ladang atau perkebunan, menyiram air, dan menebar pupuk. Uniknya, petani tidak membutuhkan alat bantu remote control untuk mengendalikan drone.

Hilton memaparkan, pengoperasian drone terintegrasi dengan perangkat bergerak pemiliknya. Petani bisa menjalankan drone melalui aplikasi. Sistem di dalam drone juga dirancang kooperatif sehingga bisa pula melakukan analisa terhadap tanaman. Secara sederhana pesawat tanpa awak bisa beroperasi dengan memilih jenis layanan yang dibutuhkan pemakainya. Proses tersebut bisa dilakukan di dalam aplikasi.

 

Misalnya, petani ingin menggunakan drone untuk menyebar pupuk atau hanya sekadar memantau pertumbuhan tanaman. Drone bisa terbang hingga di ketinggian tiga meter. Hingga saat ini, drone pintar tersebut sudah dibuat dalam versi prototipe ke dua. Beehive Drones memang tengah fokus di bidang pertanian. Namun perangkat juga bisa dikembangkan untuk industri lain.

 

"Ini bentuk pengabdian kami pada negara," ungkap Hilton.

 

Beehive Drones merupakan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang dikembangkan tiga orang mahasiswa Indonesia namun menempuh pendidikan di Universitas Manchester, Inggris. Sebelumnya, tim Beehive Drones sempat mendapat tawaran pengembangan dari pihak asing.

 

Namun tim Beehive Drones menolak tawaran tersebut, dan memilih mematenkan teknologi di Indonesia. Hilton bersama tim lebih merasa bangga bila Indonesia mempunyai teknologi buatan anak bangsa, serta dipatenkan di negara sendiri tanpa campur tangan pihak asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement