Senin 19 Mar 2018 09:19 WIB

Fluorida tidak Berefek Negatif pada Kecerdasan Otak

Kesehatan gigi anak justru lebih baik karena fluorida.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Kecerdasan otak/ilustrasi
Kecerdasan otak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua periset di Uppsala University membantah pernyataan kandungan fluorida pada air minum menyebabkan penurunan kecerdasan otak. Penelitian sebelumnya menunjukkan ada hubungan antara kandungan fluorida dalam air minum dengan penurunan tingkat kecerdasan.

Peneliti dari Swedia ini membandingkan data anak-anak dan remaja pada masa 1980-an dan 1990-an yang mengonsumsi berbagai jenis dan merek air minum mengandung fluorida. Peneliti menemukan kesehatan gigi mereka justru lebih baik karena fluorida, dan tidak ada efek negatif terjadi pada otaknya.

Peneliti mengukur kemampuan kognitif responden pada saat sekolah. Mereka juga dites matematika saat kelas sembilan. Riset ini menggunakan teknologi organoid AMSBIO 3D.

"Studi kami merupakan yang terbesar dan kami menemukan tidak ada fluorida yang membahayakan kecerdasan otak," kata salah seorang peneliti, Mattias Ohman, dilansir dari News Medical Life Science, Senin (19/3).

Penelitian ini juga menemukan fakta menarik lainnya di bursa tenaga kerja. Remaja yang mengonsumsi air berfluorida di sebuah daerah mendapatkan pekerjaan bergaji layak pada usia 22-29 tahun.

Peneliti berasumsi kesehatan gigi yang baik ikut berkontribusi pada kesehatan otak anak. Faktanya adalah kondisi kesehatan gigi memengaruhi kesehatan organ tubuh lain, terkhusus otak.

Studi ini didasarkan pada informasi kandungan fluorida pada 1.700 dam atau waduk di Swedia. Tingkat fluorida pada masing-masing dam bervariasi. Periode pengukuran berbeda dilakukan untuk mendapatkan berbagai hasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement