REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak inovasi yang coba diberikan para investor bagi para pengidap penyakit yang bersifat melemahkan tubuhnya. Center for Music Theraphy mencoba membuat teknologi musik berbasis otak untuk membantu penderita strok, parkinson, multiple sclerosis, dan cerebral palsy. Musik bisa membantu orang sakit menemukan keseimbangan tubuh dan berjalan dengan baik.
Dilansir melalui KVUE, selama kurang lebih 12 tahun treadmill sudah menggunakan teknologi penyeimbang tersebut. Namun saat ini Music Theraphy mengemasnya dalam bentuk perangkat pakai, seperti gelang yang terikat di pergelangan kaki, serta penutup kepala. Teknologi musik terhubung dengan aplikasi dan mengeluarkan pengingat pada pemakainya ketika sedag dalam keadaan tidak seimbang.
"Sebelum seorang penderita sakit terjatuh, aplikasi secara cepat memberikan sinyal dengan memutar musik untuk memperbaiki keseimbangan," ujar Hope Young selaku Chief Executive Officer (CEO) Center for Music.
Alat akan memberikan para penderita penyakit parkinson atau strok memiliki alat keseimbangan. Wearable device bisa dipakai saat berada di luar rumah sakit atau pusat rehabilitasi. Meski demikian, teknologi musik tidak cocok untuk semua penderita. Hendaknya, penderita bisa memberikan jawaban terhadap kecocokan alat.