REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa bakteri gut dapat menyebar ke organ lain di dalam tubuh manusia. Bakteri gut sendiri adalah sebuah bakteri yang selalu hidup di dalam usus.
Melalui sebuah percobaan menggunakan tikus, ilmuwan dari Sekolah Obat Yale di Connecticut mengungkapkan bagaimana bakteri ini berpindah. Mereka menemukan bahwa bakteri ini menjangkit organ hati pasien dengan penyakit autoimmune.
"Bakteri ini tidak hanya berdiam di usus. Mereka berpindah melalui saluran usus ke organ lain," ujar salah seriang ilmuwan Martin Kriegel dikutip The Outline.
Selain pindah ke hati, bakteri gut juga bisa berpindah ke kelenjar getah bening dan juga limpa.Bakteri ini diketahui merupakan salah satu penyebab penyebarab infeksi di rumah sakit.
Dari percobaan juga terlihat, bakteri ini mempercepat produksi auto-antibodi dan inflamasi pada tikus. Uji coba lebih jauh menunjukkan peradangan mulai terjadi pada sel-sel hati yang sehat khususnya pada pasien yang memiliki penyakit autoimmune.
Tidak hanya berpengaruh terhadap autoimmune, penelitian baru-baru ini menghubungkan bakteri gut dengan penyakit parkinson. Ilmuwan melihat ada koneksi antara perut dengan otak yang dapat memicu penyakit tersebut. Bahkan, pada penelitian lain bakteri dikaitkan dengan perubahan mood dan emosi seseorang.