Selasa 13 Mar 2018 03:14 WIB

Badan Pertahanan Australia Blokir WeChat

Australia bukan negara pertama yang melarang aplikasi buatan Cina.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Aplikasi WeChat.
Foto: Flickr
Aplikasi WeChat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pertahanan Australia melarang penggunaan layanan komunikasi pesan suara dan teks asal Cina, WeChat. Dilansir dari Engineering and Technology, pelarangan dikarenakan adanya kekhawatiran platform tersebut digunakan oleh Cina sebagai perangkat mata-mata terhadap komunikasi di Australia.

Langkah ini kemungkinan terkait dengan kecemasan keamanan data di Australia yang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah laporan pada Oktoeber dari Australian Security Intelligence Organization memperingatkan, negara ini semakin menjadi sasaran dari spionase dan campur tangan asing.

"Badan pertahanan tidak menyediakan atau mendukung penggunaan perangkat lunak yang tidak sah, termasuk aplikasi media sosial WeChat, pada perangkat mobil pada departemen," ujar departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara itu mengatakan, Badan Pertahanan Australia juga tengah menilai tingkat keamanan layanan komunikasi lain seperti WhatsApp. Sementara ini, pelarangan diterapkan pada karyawan departemen, sementara warga negara Australia masih dapat mengunduh WeChat dari Play Store maupun Apple Store.

Australia bukanlah negara pertama yang melarang aplikasi asal Cina. Perintah ini dilakukan selang waktu beberapa bulan setelah Kementerian Pertahanan India meminta petugas dan semua personil di angkatan bersenjata untuk menghapus lebih dari 42 aplikasi Cina yang telah diklasifikasikan sebagai spyware.

Selain WeChat, aplikasi populer Cina lainnya di dalam daftar larangan adalah Mi Store, aplikasi yang ditemukan di semua ponsel Xiaomi dan ShareIt. Aplikasi terakhir digunakan untuk transfer file dan termasuk aplikasi terpopuler di India.

WeChat sendiri adalah salah satu aplikasi seluler mandiri terbesar di dunia yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan. Aplikasi ini lebih populer di Cina dan negara Asia lainnya, sementara aplikasi seperti Facebook Messenger dan WhatsApp mendominasi negara Barat.

Dibuat oleh perusahaan Tencent, WeChat berada dalam urutan terakhir dalam daftar aplikasi pesan terpopuler yang memperhatikan privasi pengguna. Pasalnya, WeChat gagal menerapkan tingkat enkripsi end-to-end yang diterapkan layanan lain.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement