Selasa 13 Mar 2018 04:00 WIB

Apple Ajukan Paten untuk Keyboard Tahan Debu

Kotoran dan debu dapat menyebabkan kesalahan listrik dan hilangnya fungsionalitas.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Macbook. Ilustrasi
Foto: youtube
Macbook. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Apple telah mengajukan permohonan paten untuk keyboard pertama yang sepenuhnya tahan debu maupun kotoran kecil lainnya. Keyboard tersebut diharapkan bisa menyelesaikan masalah sederhana yang telah mengganggu komputasi sejak lama.

Inovasi MacBook yang baru akhirnya menyelesaikan masalah kontaminan seperti kotoran dan debu yang jatuh ke dalam celah di keyboard. Sebab, kotoran dan debu dapat menyebabkan kesalahan listrik dan hilangnya fungsionalitas.

Apple telah menghadapi kritik atas kerentanan keyboardnya yang ekstrem dalam beberapa tahun terakhir, dengan kunci MacBook yang ada di tempat oleh butterfly switch sensitif yang dapat membuat seluruh papan perlu diganti dengan biaya yang cukup besar jika mereka mulai mengalami malfungsi.

Pengajuan tersebut menyarankan beberapa cara untuk mengatasi masalah tersebut, membahas penerapan gasket, sikat, wiper dan penutup untuk memblokir celah, pemasangan membran di bawah setiap tombol dan bahkan efek 'bellow' di mana setiap kunci stroke memaksa udara melalui papan, mendorong debu dan kotoran kecil keluar.

"Perakitan keyboard (bisa termasuk) adalah substrat, tutup tombol, dan struktur penjaga yang memanjang dari tutup tombol yang menyalurkan kontaminan dari mekanisme gerakan," tulis aplikasi tersebut, dikutip dari Independent.

Meskipun masalah ini mungkin tampak kecil, flek nyasar bisa cukup untuk menonaktifkan mesin yang sangat canggih yang dijual di Inggris seharga 2,699 Euro. Apple diperkirakan akan mengupdate jajaran MacBook-nya tahun ini, sehingga keyboard tahan debu bisa bersama dipasarkan, walaupun harus dikatakan bahwa perusahaan itu produktif ketika harus mengajukan paten dan tidak semua gagasannya pada akhirnya membuahkan hasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement