REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah peluncuran perdananya sekitar dua minggu lalu di Amerika Serikat (AS), Samsung S9 dan S9+ resmi dijual di Indonesia, pekan lalu. Penggemar Samsung bisa membeli ponsel pintar termutakhir asal Korea Selatan tersebut secara offline di beberapa titik, yakni Mall Kelapa Gading (Jakarta Timur), Central Park (Jakarta Barat), Sun Plaza (Medan), dan Pakuwon Mal (Surabaya). Samsung S9 dan S9+ dijual perdana secara serentak pada 16-18 Maret 2018 mendatang.
IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronics Indonesia (SEI) Jo Semidang mengatakan, dua tipe tersebut dibuat untuk menciptakan konten berbeda dari sebelumnya. "Produk baru ini mendukung era baru dalam berkomunikasi, para generasi sosial," ujar Jo dalam peresmian Samsung S9 dan S9+ di pasar Indonesia. Berdasarkan data Facebook yang sudah diolah Samsung, sekitar 130 juta penduduk Indonesia aktif bermain media sosial. Sebanyak 44 persen pengguna medsos memakai ponsel pintar.
Samsung S9 dan S9+ bisa diandalkan dalam keaktifan pengguna bermain medsos. Samsung tetap menggunakan desain lensa dual aperture demi menunjang kemampuan kamera low light. Kamera mempunyai bukaan rana f/2.4 dan f/1.5 dengan kemampuan menangkap video super slow motion hingga 960 fps. Kemampuan super slow motion tersebut bisa menangkap video sepanjang 0,2 detik dan bisa dimainkan menjadi 6 detik. Kamera ponsel juga dilengkapi deteksi objek otomatis.
Galaxy S9 berlayar 5,8 inci berkapasitas RAM 4 GB serta memori 64 GB dibanderol Rp 11,5 juta per unit. Kemudian, untuk tipe S9+ berlayar 6,2 inci dengan kapasitas RAM 6 GB dan memori 64GB dibanderol Rp 13 juta per unit, sementara kapasitas memori 256 GB dijual seharga Rp 14,5 juta per unit. Di Indonesia, dua tipe baru tersebut tersedia dalam tiga warna, yakni hitam, biru, dan ungu. Ponsel dilengkapi sistem keamanan baru pemindai iris serta pengenalan wajah saat akan membuka layar. Sidik jari juga bisa digunakan pemilik untuk melindungi data pribadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika