REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika orang kini sedang disibukkan menyiapkan jaringan 5G, langkah berbeda dilakukan oleh tiga perusahaan global lain. Vodafone, Nokia, dan Audi saat ini sedang menjajaki peluang menempatkan jaringan 4G di bulan.
Techspot pada akhir Februari lalu melaporkan, ketiga perusahaan itu bekerja sama untuk menghadirkan jaringan internet di bulan pada tahun 2019. Vodafone akan mendesain jaringan di bulan dan memanfaatkan peralatan dari Nokia Bell Labs. Konektivitas tersebut memungkinkan dua kendaraan Audi Lunar Quattro berkomunikasi tanpa kabel dengan stasiun basis di The Autonomous Landing and Navigation Module.
Dengan menggunakan satelit eksisting, Part Time Scientists selaku manajer misi juga dapat menayangkan data saintifik secara live serta video kualitas HD dari bulan kepada penonton di bumi. Peralatan untuk membangun jaringan internet akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Demi misi ini, seluruh peralatan akan didesain lebih kecil. Nokia meyakini seluruh peralatan yang dirancangnya punya berat tak lebih dari satu kilogram.
Kendati pembangunan jaringan 5G terus mengalami kemajuan, mereka tak yakin teknologi ini bisa dirilis pada 2019 dan belum cukup baik untuk dibawa ke luar angkasa. Jaringan 5G memang lebih cepat daripada 4G namun jangkauannya lebih pendek dan dinilai tak cocok diadaptasi di luar angkasa.
Hal ini karena jaringan 5G menggunakan frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada 4G sehingga menyebabkan berkurangnya jangkauan. Dengan pertimbangan tiadanya kompetisi spektrum di bulan, ketiga perusahaan tersebut bebas menentukan jaringan apa yang akan dipasang di sana.
Sistem komunikasi analog tradisional seperti yang pernah digunakan pada misi Apollo membutuhkan banyak energi dan makan ruang lebih besar jika dibandingkan dengan komunikasi lewat jalur digital. Inilah alasan yang mendasari pemilihan jaringan internet 4G sebagai teknologi yang tepat untuk skenario komunikasi dari bulan.