Sabtu 03 Mar 2018 00:19 WIB

Dua Sisi Koin Jaringan 5G

Era 5G adalah era dimulainya penyebaran masif layanan Internet of Things

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
jaringan 5G. ilustrasi
Foto: BBC
jaringan 5G. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan 5G menjadi topik hangat di ajang Mobile World Congress 2018 di Barcelona, Spanyol. Berbagai operator maupun pabrikan gawai berlomba memamerkan teknologi berbasis 5G.

Kepala Seksi Penataan Alokasi Dinas Bergerak Darat Kementerian Komunikasi dan Informatika Adis Alifiawan mengibaratkan teknologi sebagai 2 sisi koin. Dimana jika digunakan dengan benar akan memberi banyak manfaat. Namun jika digunakan dengan tujuan jahat, dapat memberikan dampak yang cukup signifikan.

"Era 5G adalah era dimulainya penyebaran masif layanan Internet of Things (IoT)," jelas Adis pada Republika, Kamis (1/3).

Selama ini, masyarakat hanya menikmati 3G da 4G sebagai layanan yang memanjakan penggunanya via gawai ponsel pintar dengan beragam aplikasinya. Maka dalam era teknologi 5G, pengguna akan semakin dimanjakan dalam bentuk komektivitas yang lebih luas lagi.

"Pengguna layanan seluler akan dapat mengendalikan benda-benda secara remote dan mengotomatisasikannya melalui gawai dan wearable devices berkat inovasi IoT, misalnya dalam bentuk smart watch, smart home dan smart car," lanjutnya.

Menurut Adis, tantangan terbesar di era IoT adalah terkait keamanan (security) dan privasi data. "Ekses negatif jika aspek keamanan IoT ini tidak terjaga dengan baik jelas cukup membahayakan khususnya bagi pengguna layanan tersebut karena profil data kesehatan yang terekam di smart watch atau akses pintu di rumah dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Hal tersebut menjadi tantangan bagi seluruh elemen bangsa Indonesia dalam menyambut 5G. "Khususnya pemerintah dalam menyongsong era disrupsi teknkologi yang diinisiasi oleh 5G," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement