REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran 5G beberapa tahun kedepan tentu menjadi ketakutan sendiri bagi para pengguna ponsel yang masih didukung jaringan 2G dan 3G. Menurut Kepala Seksi Penataan Alokasi Dinas Bergerak Darat Kementerian Komunikasi dan Informatika Adis Alifiawan, teknologi jaringan 2G dan 3G jelas kalah efisien dibandingkan teknologi 4G dan 5G.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat pengguna layanan seluler di Indonesia masih banyak yang mneggunakan gawai lawas atau feature phone dimana gawai tersebut belum mampu bekerja di jaringan 4G, hanya dapat bekerja di jaringan 2G atau 3G," jelas Adis pada Republika, Kamis (1/3).
Ditanya mengenai penghapusan jaringan 2G dan 3G, Adis menjawab memang akan dilakukan. Namun hal tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan sangat hati-hati, mengingat masih banyak pengguna gawai 2G/3G only.
"Kemkominfo di internal sedang membahas kemungkinan rencana pengalihan teknologi tersebut untuk mencapai optimalisasi dan peningkatan efisiensi jaringan mobile broadband di Indonesia," lanjutnya.
Di sisi lain, jaringan 5G di Indonesia akan dihadirkan di Asian Games pada Agustus mendatang. Beberapa waktu lalu, Korea Selatan melalui Duta Besarnya menawarkan bantuan untuk jaringan 5G pada gelaran Asia Games.
Meski begitu, Pemerintah sedang menggodok rencana showcase 5G dari Telkomsel sebagai Official Prestige Partner Asian Games 2018.
"Rencananya Telkomsel akan menyajikan showcase teknologi 5G yang juga akan kental dengan nuansa hi-tech, seperti Virtual Reality (VR) 8K, Interactive Augmented Reality (AR), dan Autonomous Connected Bus," tutup Adis.