Jumat 02 Mar 2018 13:54 WIB

Teknologi Robot Bantu Tukang Buat Furnitur

tujuannya bukan untuk mengganti tukang kayu manusia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Winda Destiana Putri
Robot carpenter
Foto: The independent
Robot carpenter

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Periset telah mengadaptasi teknologi robot yang ada sehingga mampu membuat furnitur kayu custom. Langkah ini menurut mereka akan sangat meningkatkan keamanan.

Tim di Massachusetts 'Institute of Technology (MIT) memodifikasi teknologi yang ada, termasuk robot Roomba yang menyedot debu, untuk menciptakan sistem, seperti dilansir di BBC, Jumat (2/3). Kelompok tersebut mengatakan bahwa tujuannya bukan untuk mengganti tukang kayu manusia tapi membiarkan mereka fokus pada tugas yang lebih penting seperti desain. Diharapkan sistem seperti ini juga bisa meningkatkan keamanan.

"Setiap tahun ribuan tukang kayu melukai tangan dan jari mereka melakukan tugas berbahaya seperti menggergaji," kata tim tersebut. AutoSaw atau 'gergaji otomatis' bisa membiarkan non-ahli menyesuaikan item yang berbeda yang kemudian dapat dibangun dengan bantuan robot.

Robotika telah lama digunakan untuk memproduksi furnitur kemasan datar yang diproduksi secara massal, namun karya MIT dapat membuka jalan bagi robot untuk membuat perabotan khusus untuk keperluan dan ruang tertentu.

Robot akan memotong kayu dengan benar, menambahkan lubang yang dibutuhkan untuk merakitnya, dan membawa bagian-bagian komponen di sekitar ruangan.

Dibandingkan dengan mesin yang ada yang digunakan oleh tukang kayu, AutoSaw jauh lebih murah dan lebih mobile. Serta Roomba, proyek ini menggunakan dua robot dari perusahaan Jerman, Kuka, meskipun model tertentu yang digunakan oleh tim MIT sejak itu telah dihentikan.

Namun, selain itu, tujuan sebenarnya dari kerja MIT adalah untuk menunjukkan bahwa furnitur berkualitas tinggi yang dapat disesuaikan, lebih mudah diakses daripada sebelumnya, dan lebih aman untuk diproduksi.

"Robot telah memungkinkan produksi massal, namun dengan kecerdasan buatan mereka memiliki potensi untuk memungkinkan kustomisasi massal dan personalisasi di hampir semua hal yang kami hasilkan," kata Daniela Rus, yang dikutip dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh publikasi in-house MIT.

Res dan timnya adalah bagian dari MIT's Computer Science dan Artificial Intelligence Laboratory, yang didirikan pada tahun 2004. Penelitian kelompok pada sistem tersebut mengatakan bahwa robot tersebut mampu mengukur dan memotong kayu yang dibutuhkan untuk membuat kursi, gudang, meja dan penghiasan. Perakitan masih dilakukan oleh manusia, seolah-olah itu adalah produk flat pack biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement