Jumat 02 Mar 2018 05:43 WIB

Manusia Bisa Menginap di Luar Angkasa pada 2021

Tujuan pertama perusahaan adalah mengkuantifikasi pasar untuk stasiun pengorbitan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Luar Angkasa
Foto: ap
Luar Angkasa

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Sejakdidirikan pada 1999, Bigelow Aerospace telah berfokus pada pengembangan ruangan bernafas yang bisa digunakan manusia di orbit rendah Bumi. Kini, perusahaan antariksa yang berbasis di Las Vegas telah meluncurkan Bigelow Space Operations (BSO).

BSO merupakan usaha yang didekasikan untuk memasarkan dan mengoperasikan ruangan bernafas yang digunakan sebagai hotel luar angkasa. Menurut pernyataan Bigelow Aerospace, seperti yang dikutip dari Science Alert, tujuan pertama perusahaan adalah mengkuantifikasi pasar untuk stasiun pengorbitan.

Mereka akan menghabiskan jutaan dolar pada 2018 untuk merinci peluang yang ada di tingkat global, nasional, dan korporat. BSO juga akan memasarkan dan mengoperasikan dua habitat ruang bernafas B330 Bigelow yang akan diluncurkan pada 2021.

B330-1 danB330-2 dirancang untuk orbit Bumi rendah dan masing-masing mampu menampung hingga enam orang di dalam ukuran ruangan 330 meter kubik. Sedangkan B330 hampir sepertiga dari volume Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Vice President Bigelow Aerospace mengatakan perusahaan ingin menjadikannya sebagai pemanfaatan untuk sains dan penelitian dengan harga jauh lebih rendah daripada ISS. Bigelow percaya bahwa aksesibilitas ini dapat membantu masing-masing negara asing untuk memulai program antariksa mereka sendiri.

Sebelumnya pada 2016, NASA memasang modul ruang bernafas Bigelow Expandable Activity Module (BEAM) ke ISS. Badan antariksa tersebut memutuskan memperpanjang kontrak BEAM selama tiga tahun tambahan pada 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement