REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penelitian genom terpadu mencakup tujuh jenis gajah hidup dan punah menunjukkan beberapa kejutan. Khususnya terkait silsilah keluarga hewan darat terbesar itu.
Peneliti pada Senin (26/2) mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan bahwa dua jenis gajah Afrika, yang menghuni hutan dan sabana luas, adalah jenis terpisah.
Mereka hidup dalam kucilan dari jenis lain, selama setengah juta tahun belakangan meskipun cirinya berdekatan. Mereka bergabung dengan gajah Asia sebagai tiga jenis gajah di dunia.
Ilmuwan itu mengurutkan genom dua gajah sabana Afrika, dua gajah hutan Afrika, dua gajah Asia, sedangkan pada spesies punah antara lain dua gajah bergading lurus, empat mammoth, termasuk dua dari Amerika Utara dan dua dari Siberia, satu mammoth Kolombia dan dua mastodon Amerika. Mastodon tidak dimasukkan sebagai anggota garis keturunan gajah, tapi sepupu.
"Saya berharap bahwa penelitian ini dapat menciptakan penghargaan terhadap sejarah gajah evolusioner yang kaya dan menekankan perlunya melindungi tiga spesies gajah yang masih berjalan di planet ini, yang semuanya berisiko terancam punah akibat perburuan dan hilangnya habitat," kata ahli genetika "Harvard Medical School" Eleftheria Palkopoulou, salah satu peneliti itu, dikutip Reuters, Senin.
Penelitian itu menemukan beberapa contoh aliran gen atau perkawinan silang antar-jenis gajah berbeda, yang sudah punah, meskipun hal ini hampir berhenti di antara gajah hari ini.
Gajah bergading lurus yang pernah menghuni Eropa dan Asia, spesies terbesar yang diteliti setinggi empat meter dan berat 15 ton, adalah contoh kasusnya. Spesies tersebut ternyata berubah dengan sebagian genomnya yang berasal dari gajah Afrika kuno, gajah wol dan gajah hutan Afrika yang masih hidup sampai sekarang.
Secara tradisional gajah bergading lurus dianggap paling dekat hubungannya dengan gajah Asia karena kesamaan tengkorak dan gigi mereka. Salah satu dari dua gajah lurus yang diteliti hidup pada 120.000 tahun yang lalu dan menyediakan salah satu genom berkualitas tinggi tertua untuk spesies yang telah punah.
Para ilmuwan juga menemukan bukti baru perkawinan silang antara Mammoth Kolumbia yang hidup di zaman es dan Mammoth Wol, yang melintasi jalur di lokasi di mana daerah yang lebih hangat di Amerika Utara bertemu dengan gletser yang kemudian menutupi sebagian besar benua.
Penelitian itu disiarkan di "Proceedings of National Academy of Sciences".