Rabu 21 Feb 2018 05:15 WIB

Tumbasin, Layanan E commerce Pasar Tradisional Semarang

Sudah ada 50 agen yang bergabung dengan Tumbasin.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pembeli memilih cabai merah keriting di pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat, rabu (24/5). Menurut pedagang setempat menjelang Ramadan harga sembako mulai naik, di antaranya cabai merah besar dari harga Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Foto: Akbar Tado/Antara
Seorang pembeli memilih cabai merah keriting di pasar tradisional di Mamuju, Sulawesi Barat, rabu (24/5). Menurut pedagang setempat menjelang Ramadan harga sembako mulai naik, di antaranya cabai merah besar dari harga Rp20 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Start up asal Semarang, tumbasin membuka lapangan kerja baru di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Saat ini tumbasinkembali membuka channel (saluran) bisnis baru online to offline (O2O).

Saluran bisnis baru ini memungkinkan masyarakat dapat memperoleh penghasilan tambahan dengan menjadi agen tumbasin, yang merupakan layanan e commerce berbelanja kebutuhan sehari-hari dari pasar tradisional.

Dengan saluran bisnis baru ini tumbasin nantinya akan melayani satu hingga dua RT sekitarnya. Tentu saja akan sangat membantu baik berbelanja maupun yang menjadi agen kami," kata CEO tumbasin, Bayu, di Semarang, Selasa (20/2).

Ia mengungkapkan, tumbasin merupakan layanan e commerce berbelanja kebutuhan sehari-hari dari pasar tradisional yang telah beroprasi sejak April tahun 2017 lalu.

Saat ini pengguna aktif tumbasin telah mencapai ribuan orang, sejak dirilis di ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Kini tumbasin kembali membuka saluran bisnisbaru O2O bagi masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

Hingga kini sejak tumbasin membuka pendaftaran keagenan untuk saluran bisnis baru ini. Bahkan sampai hari ini telah mencapai 50 agen yang bersedia dan jumlah ini masih akan terus bertambah.

Namun untuk tahapan validasi bisnis, saluran baru tumbasin ini baru mencoba ke 15 agen yang tersebar di Kota Semarang.

"Kami telah memperoleh pendaftar agen sebanyak 50 orang dan terus bertambah, karena masih dalam tahap validasi saat ini sudah 15 agen yang siap beroperasi 21 Februari 2018," kata dia.

Bayu menambahkan, sejak peluncuran aplikasi tumbasin asal Kota Semarang ini telah melayani 3.425 transaksi dengan menghubungkan konsumen pedagang pasar tradisional.

Dengan waktu antar 2-3 jam setelah pemesanan, ribuan ibu- ibu rumah tangga telah terbantu untuk mendapatkan berbagai barang kebutuhan sehari- hari.

Aplikasi tumbasin juga bisa menyelesaikan permasalahan atau solusi bagi wanita karir dan ibu muda yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja di pasar tradisional. Aplikasi tumbasin sudah dapat diunduh di Google Playstore. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement