REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Akhir pekan ini film produksi Disney dan Marvel, Black Panther menggebrak box office dunia. Film ini bercerita mengenai T'Challa alias Black Panther yang menjadi raja menggantikan ayahnya di tempat bernama Wakanda.
Setting film ini memang hanya fiksi belaka, para kreator menggunakan latar Afrika Timur. Mereka juga jelas menggunakan kehidupan sehari-hari Afrika baik secara budaya, bahasa, dan lingkungan.
Dalam film, Wakanda merupakan tempat yang maju berkat kekayaan mineral yang disebut dengan vibranium. Mineral ini tersimpan di bumi selama 10 ribu tahun dari sebuah meteorit.
Logam ini mampu menyerap gelombang dan getaran lainnya sehingga digunakan untuk senjata maupun kostum Black Panther. Tidak hanya itu, di film Captain Amerika, vibranium juga digunakan untuk perisai sang kapten.
Dalam sebuah blog, penulis The Physics of Superheroes, James Kakalios membuat sebuah hipotesa mengenai kemungkinan adanya vibranium di bumi. Kakalios adalah seorang profesor di bidang fisika dan astronomi di Universitas Minnesota. Karyanya sering tercampur sains secara nyata dan fiktif.
Dalam tulisannya, Kakalios menyamakan vibranium dengan grafena. Meski sifatnya belum diketahui, grafena terdiri atas satu lembar atom karbon yang disusun dalam pola heksagonal. Zat ini merupakan salah satu zat tertipis yang pernah dibuat. Selain itu, zat ini sangat fleksibel dan setidaknya seratus kali lebih kuat dari baja.
Dalam buku yang dibuat oleh ilmuwan Les Johnson dan Joseph E Meany menjelaskan bahwa bahan tersebut terbuat dari grafit yang kemudian dipisahkan secara kimia. Meski berubah menjadi bubuk, para ilmuwan masih mencari tahu bagaimana mengubahnya menjadi lembaran seperti plastik. "Anda bisa menyimpan seekor gajah di atasnya dan tidak akan pecah," ujar Johnson seperti dilansir dalam laman National Geographic.
Kakalios menyatakan bahwa ledakan yang diserap vibranium disalurkan ke suatu tempat, energi tersebut tidak bisa hilang. Ia menyebutkan fenomena tersebut serupa dengan sonoluminescence, di mana gelombang diubah menjadi cahaya.
Secara teoritis, hal ini terlihat seperti seberkas cahaya yang muncul dari kostum Black Panther. Namun di film tersebut, adik T'Challa, Shuri merancang pakaian tersebut untuk menyimpan energi kinetik dari pukulan atau benturan sehingga dapat digunakan kembali.